Iring-Iringan Pengantar Jenazah

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Seringkali pengguna jalan di kota besar digelisahkan oleh etika para penggiring rombongan pengantar jenazah yang kadang bertindak ugal-ugalan.

Akibat tindakan tersebut, MUI Sulawesi Selatan Sel merilis maklumat Nomor: B-117/DP.P.XXI/XI 2021 tentang ajakan pengantar jenazah memperhatikan etika, agar cara mereka mengiringi jenazah tidak meresahkan warga.

Sesungguhnya, tanpa menghalau atau menghalangi pengguna jalan, mereka akan diberi jalan agar dapat melewati jalan yang akan dilalui dengan tenang dan damai. Menghormati penggiring jenazah merupakan suatu sikap manusiawi yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Suatu ketika Rasulullah SAW sedang duduk di depan masjid bersama beberapa orang sahabat beliau. Dari kejauhan, nampak rombongan pengantar jenazah sedang mengiringi jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Ketika jenazah mendekat, Rasulullah SAW berdiri bersama para sahabat untuk memberi penghormatan kepada manusia yang sedang berangkat menuju kesirnaan raganya dan keabadian akhirat dengan segala misterinya.

Saat penggiring jenazah makin dekat dengan tempat berdirinya Rasulullah SAW bersama para sahabat, tanpa komando dan aba-aba beberapa sahabat duduk kembali setelah mengetahui, kalau yang meninggal bukanlah orang Islam.

Di antara para sahabat, ada yang membisiki Rasulullah SAW, “Ya Rasulallah, yang sedang dibawa jenazahnya tersebut adalah seorang Yahudi. Bukan Muslim.”

Walau dibisiki demikian, Rasulullah SAW tetap berdiri dalam sikap menghormati. Setelah jenazah melewati Rasulullah SAW dan para penggiringnya sudah menjauh dari hadapan beliau, Rasulallah berkata kepada para sahabat, “Kalau ada iring-iringan jenazah lewat di hadapan kita, maka berdirilah untuk menghormatinya.”

Subhanallah betapa mulianya akhlakmu Ya Rasulallah.

Olehnya, bagi para penggiring jenazah, gunakanlah jalan raya dengan baik, tidak perlu mengusik pengguna jalan lain dengan cara mengayunkan bambu atau semacamnya.

Baca juga :  Rumah Zakat Terus Tunjukkan Profesionalisme, Raih Predikat ''Sangat Baik'' dan ''Transparan"

Ketika pengguna jalan lain mendengar suara ambulance, maka insyaAllah mereka akan minggir dan memberi jalan, asalkan kondisi jalan tidak sedang dalam keadaan macet parah. Allah A'lam

Makassar, 25 Maret 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Hadiri Pesta Rakyat Warga, Lurah Banta-Bantaeng: Kebersamaan Warga RT 15 Jadi Teladan Semarak HUT RI ke-80

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kelurahan Banta-Bantaeng tahun ini terasa istimewa. Paguyuban...

Mentan Amran : SPHP Masif Digelontorkan, Harga Beras Berangsur Turun

PEDOMANRAKYAT, SEMARANG – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa harga beras di 13 provinsi tercatat turun....

Puluhan Ribu Massa Akan Kembali Turun Bila Dalang Demo Anarkis tak Ditangkap

PEDOMANRAKYAT, BONE - Puluhan ribu massa akan kembali melakukan demo apabila aparat tidak segera menangkap dalang demo PBB...

Aliyah Mustika Ilham Melayat ke Rumah Duka Almarhum H. Mappaturung Parawansa

PEDOMANRAKYAT, GOWA - Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, melayat ke rumah duka almarhum H. Mappaturung Parawansa...