Negara Akui Ukiran Toraja, Hak Kekayaan Intelektual Komunal

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA - Motif ukiran tradisional Toraja telah diakui negara hak patennya Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), sesuaiĀ  Pasal 38 Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, untukĀ  perlindungan ekspresi budaya tradisional (EBT).

Ukiran Toraja tercatat sebagai kekayaan intelektual kategori ekspresi budaya tradisional. Sertifikat ini diperoleh setelah melalui perjuangan selama lima tahun dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Toraja bersama kalangan diaspora.

Sekitar 125 jenis ukiran Toraja terdaftar sebagai ekspresi budaya tradisional asli Toraja.

Kekayaan intelektual suku Toraja harus dilindungi, dan negara sudah mengakui sebagai hak kekayaan intelektual, ujar diaspora Toraja Irjen Pl (Purn) Matius Salempang, Kamis (24/3) di Lutha Hotel Rantepao.

Tidak sembarangan ukiran Toraja dipajang di berbagai tempat, melainkan ada aturannya. Setelah ukiran Toraja memiliki perlindungan hukum, pengunaan ukiran Toraja lebih tertip sesuai kaidah orang Toraja.

Kekayaan intelektual Toraja harus dilindungi, agar masyarakat tau bukan milik pribadi.

Mathius Salempang berharap setelah 125 ukiran Toraja punya hak paten, Aman segera dorong Pemkab Tana Toraja dan Toraja Utara perkuat dengan Perda aturan penggunaan ukiran Toraja.

Jika dua kabupaten respon Perda Hak Kekayaan Intelektual Komunal ukiran tradisional Toraja, tugas Aman sosialisasikan kemasyarakat dan ukiran Toraja telah diakui negara, kata Matius Salempang.

Ketua Aman Toraya, Romba Marannu Sombolinggi akui memperjuangkan hak paten ukiran tradisional Tana Toraja dan Toraja Utara mendapat respons positif dua daerah tersebut.
Kita gandeng diaspora Toraja percepat keluar hak paten ukiran tradisional Toraja berusia ratusan tahun terjawab setelah 5 tahun berproses baru terbit.

Sertifikat HKI boleh kita terima setelah melalui proses panjang dan waktu yang cukup lama. Terima kasih atensi dan partisipasi semua pihak sudah bekerja keras apa yang kita raih hari ini.

Baca juga :  LAN RI Bangun Laboratorium Inovasi di Bulukumba

Ukiran Toraja tidak lagi digunakan semua tempat yang tidak layak danĀ  digunakan secara tepat dan benar, terang Romba, (man)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Panitia Konferensi PWI Kab.Soppeng Audience Dengan KapolresĀ 

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG ,Setelah melakukan audience dengan Bupati dan Wakil Bupati Soppeng ,panitia konferensi PWI Kabupaten Soppeng belum lama...

Jembatan Penghubung Desa Putus di Gantarang, Warga Bangun Akses Darurat dari Kayu

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA – Warga Desa Benteng Gantarang dan Desa Bontoraja, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, bahu-membahu membangun jembatan darurat...

Prof. Ismunandar, Ph.D : ā€œWorld Heritage Siteā€ Harus Bebas dari Aktivitas Tambang

PEDOMANRAKYAT, MAROS - Staf Ahli Menteri Kebudayaan RI, Prof. Ismunandar, Ph.D menegaskan, pengusulan suatu objek menjadi ā€œWorld Heritage...

Ledakan Tabung Oksigen di Wajo, Seorang Teknisi Luka Bakar Saat Perbaiki TV

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Ledakan keras mengagetkan warga Kelurahan Lapongkoda, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sabtu (5/7/2025) malam sekitar pukul...