“Seperti yang dilakukan oleh anggota Satgas membantu pembuatan rumah salah satu warga, ini merupakan bentuk kepedulian dan pembinaan teritorial kepada masyarakat yang ada di perbatasan,” ucapnya.
Dikatakan Pak Toi selaku pemilik rumah, rumah yang ditempati dahulu sudah rapuh dan tidak layak huni. “Kami bangun ulang dengan bahan kayu untuk pembuatan rumah yang baru. Kami sangat senang dan terbantukan atas bantuan dari bapak-bapak Satgas yang telah sudi membantu pembuatan rumah kami ini,” pungkasnya.
Sertu M.Riza beserta tiga rekannya mengemukakan pula, kehadiran satgas harus menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat. “Di sela kesibukan kami menjaga perbatasan, kami sempatkan membantu warga seperti pembuatan rumah warga yang kami laksanakan sekarang. Harapannya rumah ini cepat selesai dan bisa dihuni oleh keluarga pak Toi dengan nyaman,” ujarnya.
“Saling bekerjasama dan bergotong-royong merupakan tradisi orang Indonesia khususnya di perbatasan yang harus dibudayakan. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan selalu mengedepankan protokol kesehatan,” tandasnya. (*)