PEDOMANRAKYAT, RANTEPAO.
Saat ini, guna meningkatkan pelayanan dan memfasilitasi pengembangan PTS, maka terdapat 31 Tim Kerja yang akan mengawal pengembangan PTS.
Tim kerja ini didampingi tim kerja eksternal dosen-dosen senior yang memahami tugas tim kerja dari Kantor LLDIKTI IX.
Kehadiran tim kerja bertujuan agar tidak ada lagi PTS yang tidak berkembang. Jika ada PTS yang tidak mau berkembang maka LLDIKTI IX akan meninggalkannya.
[caption id="attachment_7489" align="alignnone" width="696"] (foto : ist)[/caption]
Demikian penegasan Kepala LLDIKTI IX Sultan Baptara, Drs Andi Lukman, M.Si saat membawakan materi pada Rakerwil 2022 hari kedua, Ahad (27/03/2022) di Hotel Misliana, Toraja Utara.
Menurutnya, pengembangan dosen harus mendapat perhatian termasuk jabatan fungsional dosen yang harus di perhatikan.
"Jabatan fungsional itu sangat mudah, karena itu adalah dokumentasi Tri Dharma.Sehingga tidak ada alasan bagi dosen tidak mencapai puncak karier," katanya.
Jabatan fungsional tidak ada yang disakiti, tidak ada lagi sikut menyikut serta tidak ada lobi kiri dan kanan. Maka, jabatan fungsional seperti mengangkat kursi sendiri.
Andi Lukman juga mengajak kepada seluruh pimpinan PTS untuk merawat data PD Dikti dan jangan hanya menjadi kewajiban pelaporan dan analisa data prodi.
Semua hal yang terkait sister, BKD dan Pangkalan Data harus senantiasa menjadi skala prioritas agar data perguruan tinggi sehingga dapat terupdate setiap saat.
"Implikasi program MBKM dari Kemendikbud harus senantiasa menjadi jadi perhatian memberi kesempatan mahasiswa kuliah diluar kampus 3 semester 60 SKS," tandasnya.
Andi Lukman merasa senang dengan kehadiran pimpinan PTS, karena untuk melakukan pelayanan dan memfasilitasi PTS, itu perlu kolaborasi, kebersamaan dan komitmen yang akan dibangun dengan melibatkan stakholder yang ada.
Rakerwil hari kedua ini ditandai dengan pembagian tiga komisi membahas 11 isu strategis, setelah rapat komisi dilanjutkan degan rapat pleno. (yahya)