Upaya mengganjal Dokter Terawan, katanya, sudah dimulai saat ingin dilantik jadi Menteri Kesehatan yang lalu. “Hingga pencabutan keanggotaan IDi dilakukan dengan sangat memperlihatkan arogansi kelembagaan,” ucapnya.
Pither bahkan menyebut, pemotongan penghasilan para dokter pun bisa terkuak. KPK, tambah Pither, bisa monitoring rekening para dokter dan melihat mutasi pengalihan dananya. Ini mengakibatkan mahalnya dunia kesehatan.
Masalah Terawan di dunia kedokteran ini, menurut Pither, bisa menjadi pemicu lahirnya organisasi baru, sehingga tidak lagi menjadi wadah tunggal para dokter. Sedang soal dicabutnya keanggotaan IDI, Pither mengatakan, Dokter Terawan tetap eksis. “Tidak bisa melarang dia untuk melakukan praktik kedokteran sepanjang masih diakui surat tanda registrasinya sebagai dokter oleh Konsil Kedokteran Indonesia,” jelasnya. (man*)