Oleh : Hamus Rippin (Kontributor di Nederland)
MENJALANKAN ibadah puasa di perantauan merupakan pengalaman yang diwarnai berbagai hal yang khas dan menarik. Berdasarkan pengalaman sendiri sudah 44 tahun berdomisili di Negeri Belanda, saya ceritakan pengalaman ini, bagaimana menentukan waktu imsak dan iftar atau berbuka di negeri kincir angin, sekitar empat puluh tahun silam.
Puasa Ramadhan tahun 2022, 1443 H jatuh pada musim semi, orang belanda sebut Lente. Dimana hari pertama puasa mulai hari Sabtu 2 April, masa imzak sekitar pukul 5,15 dini hari dan iftar; berbuka puasa pukul 20,15. Waktu bergeser setiap hari sekitar 1 menit lebih panjang waktunya.
Di negeri empat musim seperti di Belanda, panjangnya waktu siang dan malam mengalami perubahan yang mengikuti pergantian musim. Di musim panas, waktu siang lebih panjang dan malam singkat. Sebaliknya di musim dingin, waktu siang justru menjadi lebih pendek dan matahari terbenam lebih awal. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi waktu berpuasa. Karena itulah, berpuasa di musim panas, musim gugur, musim semi dan musim dingin, sangat berbeda waktu imsak dan waktu iftar atau berbukanya.
Saat ini, informasi mengenai waktu imsak dan berbuka puasa dapat dengan mudah diketahui melalui situs web organisasi Islam. Tapi dahulu, banyak perantau yang akhirnya menerapkan cara yang berbeda-beda menetapkan lamanya waktu berpuasa.
Berpuasa di musim panas waktunya sangat panjang, dibanding berpuasa di Indonesia. Pada puncak musim panas, sekitar pertengahan bulan Juni, fajar mulai menyingsing jam 3 subuh, sebagai penanda waktu imsak dan matahari terbenam sekitar pukul 10 malam.
Sekitar dua puluh lima tahun terakhir, tayangan televisi saat selesai warta berita sore dan malam hari, memberikan informasi jam berapa matahari terbit dan terbenam di hari berikutnya. Jadi berdasarkan informasi inilah umat Islam memperkirakan waktu imsak, sebelum ada penetapan dari berbagai organisasi Islam.
Tapi lebih jauh ke belakang, misalnya sekitar 35 tahun lalu, informasi seperti ini hanya bisa diperoleh melalui surat kabar yang mencantumkan jadwal zon op (matahari terbit) dan zon onder (matahari terbenam).