Berpuasa Ramadhan di Negeri Kincir Angin (Nederland)

Bagikan:

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Tentu saja cara seperti ini kadang membawa kebingungan dan keraguan, bila melihat kenyataan, utamanya pada waktu berbuka puasa di sore hari. Karena meski waktu matahari terbenam yang tercantum di koran sudah lewat 15 menit, tapi di luar langit masih terlihat terang.

Di musim panas langit memang lambat menjadi gelap, karena matahari turun tidak langsung tenggelam di barat sebagaimana yang tampak di tanah air. Matahari di Nederland mengitari bumi condong ke selatan, kemudian mengedar ke barat. Terlebih lagi karena di Negeri Kincir Angin tidak ada gunung yang melindungi matahari untuk mempercepat gelap. Nah, karena koran-koran hanya menentukan matahari terbit dan tenggelam, umat Islam sendiri yang memperkirakan waktu fajar dan imsak, dengan menambah waktu tidak kurang dari satu jam dari yang ada di koran.

Saya teringat ketika saat pertama berpuasa di Belanda pada tahun 1979 yang bertepatan dengan musim panas. Saat itu waktu imsak jam, sekitar pukul 3 lewat, dan berbuka puasa sekitar jam 10 malam. Waktu terbenamnya matahari yang ditetapkan koran ternyata tetap menimbulkan keraguan, karena saat itu langit masih terang. Matahari sudah tidak terlihat, tetapi sinar matahari masih terang. Hingga untuk berbuka puasa tetap ragu-ragu.

Ada juga cerita unik pada tahun 1984. Waktu itu di Leiden, beberapa orang baru datang dari Indonesia dan dari Malaysia. Satu orang dosen Islamologi dari IAIN Sunan Kalijaga, satu orang dari dosen UGM Yokyakarta dan dua orang dari Malaysia, suami-isteri. Kami bertemu di Perpustakaan KITLV (Koninklijke Instituut Taal land en Volkenskundig) Leiden. Suatu sore saya diajak Arenawati, sastrawan negara Malaysia asal Sulsel, menginap dan berbuka bersama beberapa orang lainnya. Ketika sore hari kami berbuka puasa di tempat tinggal Arenawati.

Baca juga :  Kota Flobamora Tumpuan Ekonomi NTT di Sektor Pariwisata

Menurut dosen Islamologi, ia berbuka puasa mengikuti waktu Indonesia, karena ia orang Indonesia dan datang hanya sementara di Belanda, untuk satu kali puasa saja. Jadi ia tidak perlu ikut waktu di Belanda. Tiga orang lainnya, berbuka puasa pada jam 8 malam. Karena menurut mereka mengikuti waktu berbuka negara Islam terdekat, Turki. Tetapi saya sendiri menunggu jam batal sampai hampir jam 10 malam, karena saya sudah beberapa tahun berpuasa, mengikuti waktu buka puasa di Belanda.

Lain lagi cerita orang-orang tua dari Ambon, mantan KNIL yang diangkut ke Belanda, dengan Kapal Astoria oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1951. Salah seorang perantau asal Maluku bernostalgia dan bertutur, “Waktu kami orang sudah berada di Noordzee (laut utara), menjelang memasuki Pelabuhan Rotterdam sudah waktu sore, kebetulan Ramadhan berlangsung di musim panas. Beberapa orang puasa di kapal.
Waktu su menunjukan jam 8 malam, ya malam, normalnya di Indonesia sudah habis sembahyang tarawih, tetapi melihat kalangit, a hee… matahari masih jalan, mana lagi mataharinya tidak jalan diatas kapala, tetapi sedikit teleng….. miring ka salatan, ya. Ka salatan. Tetapi waktu kami orang baru tiba mana tahu di mana barat, di mana timur. Beta tunggu, jam sambilan juga belum galap, beta pikir cukimmai Belanda ini. Dia bikin beta lapar, kita orang jadi lapar. Mau makan salah salah. Mau teruskan puasa bisa mati kalaparan. Jam sepuluh malam matahari ada cahaya di pinggir langit. Tarpaksa makan saja.”

Nah, berpuasa di musim dingin tentu lain lagi halnya. Pada musim dingin, berpuasa lebih ringan karena waktunya pendek. Puncak atau waktu terpendeknya jatuh pada bulan Desember. Selain itu, cuaca dingin dan udara pun lembab, hingga orang tidak merasa dahaga. Berpuasa pada puncak musim dingin di Bulan Desember ditandai dengan fajar atau imsak jam 6.42 pagi dan berbuka puasa jam 4.40 sore. Ini disebabkan karena di musim dingin matahari lambat terbit dan cepat terbenam.

Baca juga :  Sopir Arab dan Lailatul Qadar

Pada waktu puasa musim dingin, beberapa keluarga saya datang dari Indonesia. Mereka merasa lebih enak berpuasa di Belanda di banding di tanah air, karena pendek waktunya. Belum jam 5 sore sudah berbuka puasa. “Ah, enak puasa di Belanda, Om. Waktunya pendek, tidak rasa haus lagi,” kata mereka sewaktu buka puasa. “Biar dua bulan berturut-turut saya bisa puasa di Belanda. Hanya saja karena dingin, dikit rasa cepat laper, tetapi tidak haus.,” timpal yang lain.

Tahun ini yang bertepatan tahun Hijriyah 1443, bulan puasa di Belanda jatuh pada waktu musim semi atau musim bunga, bulan April 2022. Dengan demikian waktunya masih panjang dibanding bulan musim dingin tahun-tahun sebelumnya. Kendatipun waktunya bergeser maju setiap harinya, sekitar 1 menit lebih lambat berbuka puasa dan lebih cepat makan sahur. Menurut perhitungan waktu dari jadwal www.islamicfinder.org, hari pertama Ramadhan Sabtu 2 April 2022, fajar atau imsak jam 5.15 dan iftar, Magrib jam 20,15, untuk waktu Belanda Selatan.

Bagi saya yang sudah puluhan tahun mengalami dan menunaikan ibadah puasa di Belanda, tahun ini merupakan pengulangan waktu berbuka puasa panjang. Karena persis sepekan waktu maju, masuk waktu musim panas.Tapi tentu sekarang ini saya sudah tidak perlu lagi repot dan ragu soal waktu berbuka dan waktu imsak, karena informasi yang akurat sudah banyak tersedia. Yang perlu dipersiapkan hanyalah mental dan fisik serta niat tulus menjalankan ibadah. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Rest Area Mangadu, Oase di Jalur Makassar-Jeneponto

Rest Area Mangadu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menjadi destinasi istirahat favorit bagi pengemudi dan wisatawan. Terletak di...

Tips Mencari Hotel Harga Murah untuk Tahun Baru

PEDOMANRAKYAT - Tahun baru adalah momen yang diinginkan banyak orang untuk berlibur atau menghabiskan waktu bersama keluarga di...

10 Wisata Pantai di Makassar yang Cocok untuk Buat Liburan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR -Sebagai ibu kota Sulawesi Selatan, Makassar dikenal sebagai salah satu kota dengan kekayaan budaya dan sejarah...

Siera Sky View, Magnet Baru Wisata Malino

Oleh M.Dahlan Abubakar (Wartawan Senior) Seminggu sebelum pembukaan “Beatiful Malino” 12-14 Juli 2024, di Kelurahan Pattapang Kecamatan Tinggimoncong, diluncurkan...