Ungkapan penuh syukur juga disampaikan Hj. Rosmiati. Sebagai peraih Adiwiyata Mandiri, dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi sehingga SDI Antang I bisa mencetak prestasi. Untuk itu, dia persembahkan penghargaan yang diterima kepada semua pihak, yang sudah membawa nama baik sekolah dan kota Makassar ke tingkat Kementerian.
“Semoga kerja ini kita rawat terus untuk menjadikannya sebagai perilaku ramah lingkungan demi menjaga bumi kita,” harap Bu Ros, begitu kepala sekolah ini biasa disapa.
Kepala SDN Borong dan SDI Perumnas Antang III, optimis dapat mengikuti jejak dua sekolah yang baru saja meraih Adiwiyata Mandiri. Hj Hendriati Sabir, mengatakan bahwa sekolahnya terus termotivasi untuk mengukir prestasi dalam hal yang positif.
Begitupun dengan Andi Asriani, yang dengan semangat bergelora menyatakan bahwa the next sekolahnya mampu meraih Adiwiyata Mandiri seperti SDN Unggulan Mongisidi I dan SDI Antang I.
“Semoga dengan bantuan kepsek lain, kami berdua dengan SDN Borong akan menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri di 2023,” kata Andi Asriani.
Selepas prosesi pemberian penghargaan, Piala Adiwiyata Mandiri dijadikan sebagai objek foto oleh sekolah lain yang hadir dalam acara itu.
Piala Adiwiyata Mandiri dan Piagam Adiwiyata Nasional tentu menjadi kebanggaan bagi Dinas Pendidikan Kota Makassar, dan Kota Makassar pada umumnya. Karena kembali mampu mengirim utusan menjadi peraih titel tertinggi pada program ini. Hal ini bisa menjadi modal dalam penilaian Adipura bagi Kota Makassar.
Secara keseluruhan, Sulawesi Selatan menempatkan 14 sekolah sebagai peraih Adiwiyata di tahun 2021. Rinciannya, 12 sekolah Adiwiyata Nasional dan 2 sekolah Adiwiyata Mandiri.
Penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri itu telah diberikan secara virtual kepada seluruh sekolah se-Indonesia, yang dihadiri Menteri KLHK RI, Siti Nurbaya Bakar, pada 24 Desember 2021 lalu. (*/rk)