“Kalau ada oknum yang mengatasnamakan pejabat atau pegawai dengan modus meminta-minta uang atau apapun bentuk dan modelnya, tidak usah dilayani. Tapi segera dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Selayar,” ujarnya.
Sementara itu, La Ode Fariadin, SH melalui pesan singkatnya mengakui jika dirinya benar dicatut oleh seorang penipu tak dikenal. Untung saja Jamalani itu tidak mengirimkan uang.
“Kami pastikan bahwa oknum itu bukan diri saya ataupun pimpinan kejaksaan. Dan kami yakin itu cuma ulah oknum yang tidak bertanggungjawab yang bertujuan untuk mengambil keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan saya selaku Kasi Intelijen,” paparnya.
“Saya selaku Kasi Intelijen dan atas nama pimpinan mengimbau kepada seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) khususnya di lingkungan Pemda Kepulauan Selayar kiranya dapat berhati-hati dengan modus operandi yang dijalankan oleh ulah penipu itu. Jika kedepan ada oknum yang mengaku dan mengatasnamakan institusi ataupun jaksa agar dapat segera dilaporkan kepada kami dan kepada pihak yang berwajib,” pungkas La Ode seraya menambahkan bahwa berdasarkan hasil tracking nomor HP sang penipu itu tidak terbaca lokasinya.
Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Selayar, Drs Suardi yang dikonfirmasi di ruang kerjanya siang tadi mengaku belum mengetahui kejadian yang menimpa stafnya itu. Namun karena merasa penasaran akan kebenaran informasi ini, iapun langsung menghubungi kedua kepala bidang di kantornya. Dari informasi itu, diketahui jika yang dimintai uang itu adalah Kepala Seksi Angkutan, Jamalani.
Menurut keterangan Jamalani, dirinya baru saja berkomunikasi dengan Kasi Intelijen melalui jaringan selulernya. Dan beliau juga sudah melacak nomor yang digunakan penipu akan tetapi tidak terbaca. Anehnya kata Jamalani karena dengan tiba-tiba La Ode Fariadin kenal dirinya. Padahal sama sekali sebelumnya mereka tidak pernah saling kenal.
“Makanya aku sangat ragukan jika ini bukan Kasi Intelijen Kejari Selayar. Untungnya juga karena saya tidak memberikan apapun kepada orang yang mencatut nama La Ode Fariadin itu,” tukasnya.
“Kejadian yang sama juga pernah terjadi di Tanah Toraja dan Kabupaten Sinjai dengan menggunakan nomor yang sama. Pernyataanpun sama,” tandas Jamalani menirukan kalimat La Ode Fariadin. (MDSN)