“Ini luar biasa. Tidak gampang sebuah perguruan tinggi menggunakan nama daerah, seperti Turatea sebagai nama institut,” papar Lukman. “Institut ini adalah aset bagi kita semua, terutama warga Jeneponto.”
Ini ” Berkah “
Meski terbilang uzur, Pembina Yayasan Yapti Anwar Rivai masih terlihat semangat dengan pancaran wajah yang teduh. Dalam sambutannya yang singkat namun sarat makna, beliau hanya ingin mengatakan satu hal.
“Hanya ada satu kata yang ingin saya sampaikan. Satu kata saja,” ujar Anwar Rivai. “Berkah!” ungkapnya dengan gestur yang tegap, keras. Tangannya ia kepal, bermaksud menyampaikan sukacitanya yang mengandung doa tulus. Lalu beliau mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada Allah SWT, kepada Ketua LLDIKTI beserta jajarannya, Pemda Jeneponto dan segenap Civitas Akademika kampus YAPTI Jeneponto. Di wajahnya memancar kelelahan yang terbayar lunas oleh kebahagian nan haru.
Sesaat setelah selesai menyampaikan sambutannya, Anwar Rivai melangkah menuju tepi panggung, membuka kemejanya dan menggantinya dengan kaos putih bertuliskan INTI dengan logo yang memancarkan harapan.
“Saya melakukan ini bukan karena marah, tapi agar menjadi ingatan dan kenangan kalian, bahwa hari ini adalah hari yang sangat bersejarah bagi saya, bagi kampus ini, dan bagi masyarakat Jeneponto,” seru Anwar dengan gagah. Para hadirin pada berdiri dan memberi aplus yang panjang.
Pemakaian baju kaos bertuliskan INTI pun dilakukan oleh Paris Yasir dan Andi Lukman. Momen yang menjadi santapan para ‘tukang’ foto.
Peristiwa penandatanganan SK yang dilakukan Anwar Rivai dan Andi Lukman menjadi sesi utama yang terasa ‘sakral’ dan membahagiakan.
Sejak diterbitkan serta diserahkannya SK Kemdikbudristek tersebut, maka STIE-STKIP YAPTI Jeneponto dinyatakan sudah tidak ada lagi. Berubah menjadi INSTITUT TURATEA INDONESIA (INTI) JENEPONTO dengan program studi baru yakni Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang pendaftarannya telah dimulai April ini.
Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata berupa keris pusaka kepada Andi Lukman, yang diberikan langsung oleh Anwar Rivai.
“Ini adalah simbol keberanian dan tanggungjawab. Diselipkan di depan, bukan di belakang. Masalah dan segala tantangan harus dihadapi. Pegang kuat-kuat. Jangan sampai terhunus. Sebab jika terhunus, maka Tenamo Takammana,” jelas Anwar saat menyerahkan keris.
Mengaso sebentar sembari menyaksikan pemutaran video tentang ragam kegiatan kampus YAPTI, kegiatan dilanjutkan dengan acara berbuka puasa bersama lalu sholat magrib b)berjamaah di musholla kampus. (ab)