PEDOMANRAKYAT, PINRANG.
Ramadhan tahun ini 1443 H di Kabupaten Pinrang dan sekitarnya, terasa sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, terkait takjil Ramadhan. Pasalnya, harganya mengalami kenaikan dari sebelumnya, akibat kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng di pasaran.
Kondisi naiknya harga minyak goreng ini, ikut memaksa penjual takjil untuk menyesuaikan harga kue-kue khas Pinrang yang dijual, untuk hidangan berbuka puasa. Jelas, kondisi ini akan berpengaruh ke masyarakat kalangan menengah ke bawah, terlebih seorang pedagang kecil yang sedang berusaha mencari nafkah.
Salah seorang penjual takjil, Jurana, kepada media Selasa, (05/04/20220) kemarin mengakui, turut merasakan dampak dari kelangkan minyak goreng yang terjadi belakangan ini. Sehingga dia lakukan penyesuaian harga kue kue.
[caption id="attachment_9056" align="alignnone" width="850"] (foto : ist)[/caption]
"Akibat penyesuaian harga, minat konsumen untuk membeli takjil agak menurun," terang Jurana yang beralamat di desa Amassangang Pinrang.
Salah seorang penggemar takjil di Ammasangang Pinrang, Ainun mengatakan, dulu harga kue kue hanya Rp.1000 perbiji.
"Kini, harganya naik menjadi Rp.5000 per 3-4 biji dengan ukuran yang lebih kecil," katanya. (atikaqatira)