Orang Tua, Istirahatlah

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Ir Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia pernah berkata, “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.”

Betapa dahsyatnya kepercayaan yang diberikan oleh Soekarno kepada anak muda dalam mengemban amanah. Anak muda yang diimpikan oleh Soekarno adalah anak muda yang memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap bangsa dan negaranya.

Selanjutnya, Soekarno berkata, “Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis. Kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan- bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini dan syarat itu. Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak.”

Andai saja ucapan Soekarno ini dibaca berulang dan diaktualisasikan oleh kaum muda, maka betapa hebat dan tangguhnya suatu negara. Bukannya kita ingin menyingkirkan peran orang tua dari segi usia dalam mengurus bangsa ini, apalagi jika orang tua yang kita lihat memiliki skill melebihi anak muda.

Ada kisah menarik, ketika akan memasuki bulan suci Ramadan, masyarakat berkerumun untuk melakukan rukyah dalam menentukan 1 Ramadan. Anas ibn Malik, yang saat itu telah berusia hampir 100 tahun dipercaya oleh masyarakat untuk melakukan rukyat, hebatnya di antara semua yang hadir hanya Anas yang dapat melihat rukyat. Anas bin Malik telah menghafal hadis sejak usia 10 tahun.

Iyas bin Malik bin Muawitah, yang menjadi saksi saat itu berkata, “Tunjukkan kepada kami dimana letak hilal.”

Anas bin Malik menunjukkannya, namun semua yang hadir tidak bisa melihatnya.

Sejenak Iyas berinisiatif, seketika Iyas menyibak sehelai rambut cambang yang menutupi sebelah mata orang tua tersebut, lalu berkata kepada Anas, “Sekali lagi, coba perlihatkan kepada kami letak bulan sabit.”

Baca juga :  Kesempatan Kuliah Gratis di Jepang dengan Beasiswa Monbukagakusho 2026: Pendaftaran Hingga 13 Mei 2025

Anas memandang ke langit, lalu berkata,"Aneh, sekarang aku tidak melihat apa- apa.”

Sehebat- hebatnya dan secerdas-cerdasnya seorang tua, pasti memiliki keterbatasan dalam melakukan sesuatu, oleh karena itu, istirahatlah dan berilah kepercayaan kepada anak muda untuk melanjutkan tongkat estafet.

Anak muda yang diharapkan adalah sebagaimana yang diucapkan oleh Soerkarno di atas. Allah A'lam.

Makassar 11 April 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Dibalik kepulangan Jamaah Haji Soppeng :Hj Anisah Menangis Haru Memeluk “Posi Bola” Rumahnya yang Terbakar 

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG - Suasana dingin dan sesekali hujan rintik Ahad malam 15 Juni 2025 sekitar pukul 23,30 seakan menjadi...

PLT Kabid Sarana dan Prasarana Deli Serdang Diduga Langgar Aturan, Tunjuk Koordinator Penyuluh Tak Kompeten

PEDOMANRAKYAT, DELI SERDANG - Praktik dugaan pelanggaran aturan dan UU tentang penyuluh pertanian kembali terkuak di Kabupaten Deli...

Dari Medan Hingga Padangsidimpuan, Rakyat Kecil Menolak Dirut Telkomsel

PEDOMANRAKYAT, MEDAN - Rencana kunjungan Dirut Telkomsel, Dian Siswarini, ke Sumatera Utara dalam rangka agenda internal perusahaan, justru...

Pelantikan PSMTI Kalbar: Membangun Sinergi untuk Kemajuan Masyarakat

PEDOMAN RAKYAT - KALIMANTAN BARAT. Pelantikan Pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kalimantan Barat (Kalbar) resmi digelar...