“Meski Sudah Tidak Ada, DIa Ada Di Mana-mana”

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Rusdin Tompo mengaku, dia lama mendorong Ida Rustam menuangkan pikiran, perasaan, dan pengalamannya selama dirawat dalam bentuk puisi. Puisi-puisi itu kemudian jadi legacy bagi almarhumah.

Ibunda dari Ida Rustam sempat tak kuasa menahan air mata, begitu melihat foto-foto anaknya tampil dalam video dokumenter. Ibunya meyakini, anaknya punya nama yang harum, dilihat dari orang yang datang saat melayat.

“Saya sengaja datang untuk lihat adik-adik dan sahabatnya, yang terus aktif dalam kegiatan. Saya ingin memberi semangat, seperti mereka berikan pada Ida,” kata ibunya.

Ida Rustam pernah jadi Ketua BEK SP Anging Mammiri, 2006-2009. Dia pernah pula jadi Ketua Badan Eksekutif Nasional (BEN) Solidaritas Perempuan, 2012-2015.

Dia juga antara lain, aktif di Institute for Women’s Empowerment (IWE), Aksi! for gender, social and ecoligical justice, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), dan Forum Pemerhati Masalah Perempuan (FPMP).

Ada yang istimewa saat peluncuran buku. Yakni, tampilnya Komunitas Kerudung Hitam yang dibentuk tahun 1996. Ida di komunitas ini, sebagai penyanyi, pemain gitar, dan pencipta lagu. Lagunya “Tuhan” dan “Selalu Dalam Kasihmu” dibawakan oleh sahabat-sahabatnya itu, terdiri dari Aflinah Mustafainah, Nellyathi Makkarumba, Hajar, Warida Syafie, dan Maskur.

Dalam acara, tampil pula pembaca puisi. Rosita Desriani membaca dua puisi karya Ida Rustam, “Terima Aku Yaa Rabb” dan “Mencintaimu Sepenuh Hati”. Agus K Saputra baca puisi Dahulu dan Sekarang.

Syahril Patakaki Dg Nassa membaca puisi berjudul “Pannyombalang Tamparang Tamattappuk” (Melayari Lautan Tak Bertepi). Sedangkan penyair Muh Amir Jaya membaca puisi “Selamat Datang di Panggung Puisi, Kepada Wahidah (almarhumah)” yang dibuatnya di lokasi acara.

Yudha Yunus, memberi testimoni bahwa almarhumah sangat pandai sembunyikan rasa sakitnya dengan kegembiraa. Dia mengaku belajar dari almarhumah bagaimana menjaga kesehatan dan belajar untuk tidak mengeluh dengan rasa sakit. Karena rasa sakit bagian daripada ibadah.

Baca juga :  Kapolres Bersama Ketua Bhayangkari Soppeng Sambangi Korban Kebakaran fSerahkan Bantuan Sosial

Bagi Aflinah atau Pino, sahabatnya itu pergi dalam keadaan bahagia. Dalam bahasa Makassar, dia sudah apparuru, mempersiapkan dirinya. Pendesain cover buku, Maysir Yulanwar, bilang, Ida sudah tidak ada tapi dia ada di mana-mana. (rk)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Ditresnarkoba Polda Sumut Bongkar Jaringan Ekstasi Tanjung Balai

PEDOMANRAKYAT, TANJUNG BALAI - Ditresnarkoba Polda Sumut terus bergerak menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya Narkoba. Tempat-tempat yang dianggap...

Pelaksanaan Maulid di Jeneponto Diwajibkan bagi Sekolah, Kepala Sekolah Wajib Menanggung jika Guru Tak Mampu

PEDOMANRAKYAT, JENEPONTO - Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mewajibkan setiap sekolah untuk berpartisipasi dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW...

Pakar Hukum: Tak Serius Penuhi PPR Dewan Pers, Patut Kementan Menggugat

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Koordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) Zaqi Hidzaqi menilai langkah Kementerian Pertanian (Kementan) menggugat salah...

Tiang Listrik Ditabrak Truk, PLN Sinjai “Gercep” Atasi Pemadaman

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi pada hari Selasa pagi, 16 September 2025 sekitar pukul07.00 WITA...