Dr. Nasruddin menjelaskan, memang sesuai pandangan sejumlah ulama, dan ajaran Islam,ibu hamil dan ibu menyusui tidak disarankan puasa, terutama jika tidak sanggup. Sebab ibu hamil dan ibu menyusui memerlukan banyak energi sebab anak yang dikandung atau anak menyusu padanya, butuh nutrisi dimana satu-satunya nutrisi diperoleh dari ibunya.
Oleh karena itu, ulama membolehkan ibu hamil membayar fidyah atau bisa juga mengqadho puasanya di luar bulan Ramadhan. Jjka ibu yang bersangkutan sudah sanggup, jelasnya.
Dr .Ahmad juga pertanyakan mengapa suami yang mau periksa kualitas spermanya juga diharuskan puasa. Dokter Nasruddin yang juga ahli kandungan ini menjelaskan, memang perlu puasa bagi suami yang ingin diketahui kualitas spermnya,
”Jika jika tidak puasa, dikhawatirkan spermanya mengandung hal-hal yang menyebabkan gangguan, sehingga sulit diketahui dengan pasti kualitas sperma yang bisa menghasilkan keturunan. Oleh karena itu, suami yang ingin memiliki keturunan harus dijadual secara teratur dalam melakukan “hubungan” dengan istrinya, sehingga kualitas spermanya lebih baik, jelasnya.
Ustaz Rusli Roy juga mempertanyakan mengapa orang yang berpuasa, mulutnya berbau? Dr.Nasruddin menjelaskan makanan yang tersimpan di bawah kulit atau di tempat tertentu di dalam tubuh diola sebagai energi, sehingga menghasilkan bau mulut bagi orang yang berpuasa, jelasnya.
Host Dr. Nurjannah Abna mengusulkan agar tema tentang Kesehatan dan puasa, seharusnya didiskusikan secara berseri, karena waktu yang sangat singkat, sehingga tidak semua pertanyaan dapat dijawab tuntas, harapnya.
Sementara itu, Host M. Ishaq Shamad berterima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada narasumber dan seluruh peserta pesantren virtual UMI atas perhatian dan kehadirannya, dan diundang lagi untuk join zoom Ahad, 17 April 2022 pukul 16.30 Wita dengan narasumber dan topik yang berbeda, harapnya. (@).