“Banyak yang sudah dipanggil. Termasuk pimpinan dewan. Cuma saya tidak tahu sekarang perkembangan kasusnya bagaimana,” jelasnya.
Laksus Minta Dituntaskan
Direktur Lembaga Antikorupsi Sulsel (Laksus) Muhammad Ansar mengatakan, kasus dugaan korupsi di DPRD Torut perlu mendapatkan atensi khusus. Ia menduga 5 item anggaran yang diusut polda ini nilainya bisa sangat fantastis.
“Saya perkirakan nilainya besar. Karena dari surat pulbaket yang dikirim polda itu seluruhnya masuk item anggaran krusial di DPRD. Secara umum 5 item anggaran itu alokasinya paling besar,” terang Ansar.
Yang kedua kata dia, bukan sekadar soal nilai. Tapi juga modus yang digunakan. Pada 5 item anggaran itu adalah wilayah yang paling rentan dikorup oleh Dewan.
Seperti misalnya biaya reses. Ini adalah item yang paling sering terjadi penyelewengan. Karena kadang-kadang dianggarkan tapi kegiatannya tidak riil. Begitu juga kata Ansar soal biaya perjalanan dinas. Di banyak daerah, item anggaran ini banyak terindikasi fiktif.
“Dan itu hampir terjadi di semua daerah. Karenanya kasus di Torut ini harus tuntas. Agar jadi pintu masuk ke daerah lain,” ketus Ansar.
Ansar berharap Polda Sulsel mengusutnya lebih lanjut. Ansar yakin penyidik sudah mengantongi bukti awal. Apalagi telah dilakukan pulbaket.
“Sekarang kita dorong agar penyidik serius menuntaskan kasus ini. Karena ini berpotensi melibatkan semua anggota Dewan. Biasanya korupsi seperti ini dilakukan berjemaah,” tandas Ansar. (man*)