Dia berharap sekolah-sekolah memaksimalkan peran perpustakaan sekolah, pojok-pojok baca kelas, membentuk sanggar-sanggar baca dan menulis. Juga mengkampanyekan gerakan literasi yang berkelanjutan di sekolah.
Ia mengungkapkan, ada dua faktor yang memotivasi seseorang membaca buku, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal adalah IQ, minat, sikap, bakat, motivasi, dan tujuan membaca.
Sementara faktor eksternal ketersediaan sarana membaca, teks bacaan berat/ringan, lingkungan sosial, budaya, ekonomi, kebiasan, dan tradisi membaca yang dimulai dari rumah tangga.
“Peran keluarga juga tak bisa diabaikan dalam menumbuhkan minat membaca masyarakat, khususnya siswa,” ujar Bachtiar.
Dia memberi apresiasi kepada KMD elipsis sebagai kelas menulis yang eksis membina penulis-penulis pemula sejak pandemi masuk ke Indonesia.
“Komunitas-komunitas seperti elipsis inilah yang ikut menggiatkan semangat membaca buku dan menulis,” tambah Bachtiar. (*)