Mudik

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Mudik dalam KBBI disinonimkan dengan istilah pulang kampung. Setiap individu yang meninggalkan kampung halamannya untuk meniti karier atau mencari nafkah di luar daerah leluhurnya, suatu saat pasti ingin pulang ke kampung halaman tempat di mana ia dilahirkan dan dibesarkan.

Rasulullah SAW ketika melakukan hijrah dan menetap di Madinah, juga mengalami kerrinduan untuk pulang ke kampung halaman beliau, Makkah al- Mukarromah. Kepulangan Rasulullah SAW ke kampung halaman beliau, dalam sejarah dikenal dengan Fathu Makkah.

Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari besar keagamaan setiap penganut agama di negeri ini. Sebelum mudik, biasanya pemudik sibuk dengan berbagai persiapan untuk perjalanan. Tidak jarang, di antara pemudik sibuk menyiapkan oleh-oleh, pakaian yang dibawa selama mudik, dan persiapan lain untuk memudahkan dan melancarkan perjalanan selama mudik.

Mudik dalam artian pulang kampung, merupakan perjalanan singkat dengan persiapan yang cukup banyak. Pertanyaannya kemudian, sudahkah kita menyiapkan diri untuk mudik ke kampung sesungguhnya, kampung yang lebih abadi dan kekal di hari esok? Yakni, ketika setiap jiwa yang hidup ini dipanggil kembali sang pemilik kehidupan di hari esok, yakni kematian.

Tradisi yang dilakukan oleh para pemudik, setelah berada di kampung halaman, adalah melakukan silaturahmi kepada kerabat dan tetangga. Dalam ikatan silaturahmi, terucap ungkapan untuk saling maaf-memaafkan antara satu dengan yang lain, dengan harapan segala dosa dan kesalahan dapat dilebur pada saat silaturahmi tersebut.

Meminta maaf, bukan perkara yang mudah, apalagi ketika ingin memaafkan mereka yang meminta maaf kepada kita. Hal ini dilakukan, agar hati kita bersih dan tidak membawa beban kesalahan ketika sudah kembali ke tempat di mana kita berasal.

Baca juga :  Dr. Wahyudin.M.Pd: Izinkan Saya Menawarkan Kriteria Calon Pemimpin FIKK UNM

Rasulullah SAW seorang yang telah digaransi surga oleh Allah SWT juga sebagai seorang pemimpin yang sangat disegani di wilayah padang pasir saat itu, suatu ketika ingin meminta maaf kepada para sahabat jika saja ada kesalahan yang beliau lakukan sengaja ataupun tidak di sengaja.

Permohonan maaf yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dilakukan sesaat sebelum beliau meninggal dunia dan dalam kondisi kesehatan yang tak kunjung membaik. Hal ini beliau lakukan, agar segala kesalahan yang pernah beliau lakukan, suatu saat tidak menjadi beban di hadapan Allah SWT. Subhaanallah.

Jika Rasulullah SAW sebagai manusia pilihan, sebagai manusia yang pertama kali akan dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam surga, dengan tulus ikhlas ingin minta maaf kepada para sahabat, atas kesalahan dan kekhilafan yang beliau lakukan selama memimpin umat Islam, bagaimana dengan kita?

Ketika kita dipercaya oleh orang banyak sebagai pemimpin mereka dalam sebuah amanah, pernah-tidak kita mengambil hak mereka. Atau pernah-tidak kita menjanjikan kebajikan kepada mereka lalu kita tidak penuhi, atau kita membohongi mereka, lalu mereka diam seribu bahasa, namun mereka tidak berani mengungkapkannya karena takut diintimidasi.

Dan masih banyak lagi. Kalau hal ini terjadi, lalu kita menyadarinya lalu merasa selamanya benar, jangan-jangan kita belum siap mudik ke kampung yang lebih abadi, atau kita mengabaikan hal tersebut dan menyelesaikan di depan Hakim Yang Maha Adil, Allah SWT. Allah A'lam. ***

Makassar, 29 April 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pertamina Gelar Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2025, Apresiasi Insan Media dalam Transformasi Energi

Pedomanrakyat.co.id, Jakarta - PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia jurnalistik Indonesia melalui penyelenggaraan Anugerah Jurnalistik...

PSMTI Sulsel dan Pemkot Makassar Jalin Kerja Sama untuk Kemajuan Kota

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengajak semua elemen masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dalam memajukan kota....

Oknum Pendemo dari Wajo di Bone, Apakah Soal Pilbup Belum Move On?

PEDOMANRAKYAT, BONE - Demo anarkis di Kabupaten Bone yang terjadi hingga malam tadi dinilai tidak murni lagi. Dari...

Ikut Menanggapi Pernyataan Sri Mulyani, BEMNUS: Negara Sudah Putus Asa

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Menteri Keuangan Sri Mulyani menuai kritikan setelah menyebut gaji guru dan dosen sebagai beban besar...