“Masjid Terapung BJ. Habibie ini selain sebagai tempat ibadah, juga akan menjadi spot wisata religius,” kata walikota dalam sambutannya sebelum pelaksanaan shalat Id.
Walikota Taufan Pawe menyebutkan, sebenarnya masjid terapung tersebut belum rampung. Pembangunannya baru mencapai 91 persen, sehingga tinggal 9 persen yang berupa finishing dan pemasangan ornamen-ornamen religius.
Bahkan walikota dua periode itu dengan bangga melaporkan kepada rakyat Parepare bahwa bangunan masjid itu bukan asal jadi. Dimana lantai pertama terbuat keramik batu alam dari Irak, lantai dua memakai keramik batu asal Yunani, sedangkan dindingnya dari Spanyol. “Memang belum sempurna, tapi Insya Allah pada shalat Idul Adha nanti sudah sempurna,” kata Taufan sembari mengungkapkan bahwa tahun depan masjid itu akan dikembangkan dengan membuat taman permainan anak Islami.
Pelaksanaan shalat Id di masjid terapung itu yang bertindak sebagai imam adalah Imam Masjid Agung, H. Sudirman Semma. Sedangkan yang sebagai khatib adalah Syekh Said Abdul Rahim Assyeqaf atau yang
lebih dikenal dengan nama Puang Makka, Pimpinan Tarikat Al Wakia Syekh Yusuf Almakasari.
Puang Makka sendiri cukup bangga dengan hadirnya Masjid Terapung BJ. Habibie yang akan menjadi ikon religius Kota Parepare sebagai kota ulama dan kota santri. Sehingga ia berterima kepada walikota telah memperhatikan agama Allah dengan membangun masjid yang terbaik. Sebab banyak orang membangun rumah dengan keramik yang terbaik, namun giliran membangun masjid mencari keramik yang kurang baik.
“Siapa yang memperhatikan agama Allah, maka Allah pula akan memperhatikannya,” tutur Puang Makka. (TA)