Aris tidak menampik kalau puncak pengunjung ke Burake mencapai 4.000 orang, hanya saja sampah berserakan dan merusak pemandangan, bahkan mengeluarkan bau.
“Dan pengalaman sudah bertahun berjualan di WRB, WC dan air masih dikeluhkan pengunjung. Termasuk jalan di pelataran perlu dirabat dan lokasi parkir lebih teratur,” ujar Aris.
Terpisah Kepala Bidang Penagihan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Tana Toraja, Priadarma B menjelaskan, data pengunjung WRB dari (02-08/05/2022) terdiri dari dewasa 20.434 dengan retribusi Rp 10.000 perorang, dengan kontribusi PAD sebesar Rp 204.340.000.
Sedangkan pengunjung kategori anak-anak sebanyak 850 orang, dengan tiket masuk Rp 5.000 perorang, atau Rp 4.250.000, dengan total retribusi Rp 208.590.000.
Menurut Priadarma, Toraja memiliki keindahan panorama alam begitu indah. Demikian pula adat dan wisata sejarah menjadi daya tarik kepada pengunjung betah menikmati alam Toraja.
“Tentu kami dari pengelola terus berupaya memberikan pelayanan prima ke pengunjung, termasuk di Burake sudah tidak ada lagi pungutan parkir, kecuali retribusi masuk,” imbuh Priadarma. (ainul)