Karena menurutnya, inilah yang kita harapkan bersama semoga mahasiswa-mahasiswa perantau yang tergabung dalam IKAMI Sulsel, mampu melihat peluang tersebut. IKN inikan pembangunannya bertahap hingga tahun 2045, jadi masih ada waktu untuk teman-teman IKAMI untuk belajar dan menjemput peluang tersebut.
Saat ini, memasuki kajian-kajian ilmiah, tadi juga hadir dari Bappenas, selanjutnya kami akan membahas rekomendasi-rekomendasi yang penting untuk Pemerintah Daerah dan internal IKAMI sendiri tentang tema kegiatan ini.
“Jadi misalnya, kami akan mendorong Pemerintah Provinsi setidaknya membangun sebuah pabrik penunjang pembangunan, contohnya semen atau bahan-bahan penunjang IKN,” katanya.
IKN ini sudah ditetapkan menjadi undang-undang, jadi Sulsel ini jangan hanya menjadi sekedar mewarnai IKN tersebut saja, namun Sulsel harus menjadi daerah penunjang strategis Ibukota Negara setelah Kalimantan.
Di Kalimantan itu pangan dan material-material pembangunan agak susah, makanya Sulawesi harus menjadi penyanggah dan penunjang. “Jangan sampai bahan-bahan tersebut diambil dari selain pulau Sulawesi,” tutup Ketua Umum PB IKAMI Sulsel, Rahmat Al Kafi. (HDR)