Andi Lukman malah menekankan kepada STIKES Nani Hasanuddin, agar kehadiran dua dosen Guru Besar itu secepatnya membuka program magister Ilmu Kesehatan.
“Tidak ada gunanya dua Profesor itu kalau tidak segera membuka program studi magister dan kalau dalam waktu lama program magister tidak dapat terealisasi maka dua Guru Besar itu akan dipindahkan ke kampus lain,” tegas Andi Lukman.
Selain itu katanya, secepatnya juga STIKES Nani Hasanuddin secepatnya juga beralih status menjadi universitas. STIKES Nani sudah cukup banyak prodi Ilmu eksak tinggal ditambah prodi ilmu sosial.
“Apalagi kehadiran Profesor di perguruan tinggi lebih identik pada universitas,” katanya.
Ketua STIKES Nani Hasanuddin, Sri Darmawan, SKM, M.Kes, pada kesempatan itu mengatakan senang, bahagia dan gembira dengan pengukuhan dua Guru Besar itu.
“Saat ini menyusul lagi tiga dosen yang sedang mengurus jabatan fungsional Guru Besar, semoga tiga dosen itu dapat mengikuti jejak kedua dosen yang telah meraih Profesor tersebut,” paparnya.
Prof. Muzakkir selaku Guru Besar bidang Sosiologi Kesehatan dengan judul pidato pengukuhan, Perilaku Hidup Kurang Sehat Berisiko Diabetis Melitus. Prof. Muzakkir lahir di Tarere 31 Desember 1960. Akper Depkes Tidung Makassar 1991. S1 IKIP Ujungpandang 1995. S2 FKM PPs-Unhas 2003. S3 Sosiologi Kesehatan PPs-UNM 2014.
Prof. Darwis selaku Guru Besar bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat membacakan pidato pengukuhan berjudul, Globalisasi dan Risiko Kesehatan Masyarakat. Prof. Darwis lahir di Lambang 19 Juli 1963. Akper Tidung 1993. S1 Pendidikan IPS UVRI 1997. S2 Kesmas Unair 2001. S3 Sosiologi PPs-UNM. (yahya)