Murid-Murid SD Inpres Banta-Bantaeng I Belajar Mendongeng

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR.

"Siapa yang mau jadi pendongeng?," tanya Mami Kiko, pendongeng yang biasa berkisah ditemani bonekanya. Ada beberapa anak mengacungkan tangan.

"Siapa yang mau jadi pendakwah seperti Ustaz Das'ad Latif?," lanjut Mami Kiko, bertanya kepada sejumlah anak yang duduk di depannya.

[caption id="attachment_14002" align="alignnone" width="850"] (foto : ist)[/caption]

Anak-anak yang ditanya ini merupakan murid-murid SD Inpres Banta-bantaeng I, yang tengah mengikuti Pelatihan Mendongeng, di sekolahnya, di Jl Mongisidi Baru, Sabtu, (14/05/2022) lalu. Pelatihan ini merupakan bagian dari Program PaCarita yang dikembangkan SD Inpres Banta-bantaeng I.

PaCarita merupakan akronim dari Panggung Cerita Ceria Kita. Program yang memadukan aktivitas literasi dan kreativitas seni ini dikerjasamakan dengan para penggiat literasi dari LISAN, yang didirikan Rusdin Tompo, yang juga dikenal sebagai aktivis anak dan penulis buku.

[caption id="attachment_14001" align="alignnone" width="850"] (foto : ist)[/caption]

Mami Kiko yang biasa mendongeng dalam kegiatan Dinas Perpustakaan Kota Makassar itu. memberi motivasi kepada anak-anak itu dengan mengatakan, bahwa mendongeng merupakan bagian dari kemampuan public speaking.

"Anak-anak penting punya kemampuan public speaking yang baik. Karena akan bermanfaat, bukan hanya ketika mereka mau jadi pendongeng atau pencerita. Juga kalau mereka mau jadi pendakwah, pembicara seminar, motivator, MC, dan profesi lainnya," terangnya.

Para murid ini diajarkan kemampuan teknis memproduksi suara. Mereka dilatih tentang bagaimana mengucapkan artikulasi yang jelas, serta menyebutkan vokal yang benar, jelas tapi tidak berteriak. Mereka terlihat antusias meniru suara yang dikeluarkan Mami Kiko.

"Kalau tarik nafas, perutnya menggembung ya, seperti kodok. Kita mau belajar diafragma. Jadi saat dikeluarkan, suara kita itu dibantu angin," jelas Mami Kiko.

Pemberian materi yang interaktif membuat anak-anak senang. Mereka sesekali menjawab, bila ditanya, dan tertawa jika ada yang dirasa lucu. Materi Pelatihan Mendongeng ini, antara lain tentang mengenal cerita, belajar menyebut vokal, belajar jenis suara, dan membuat suara tokoh.

Baca juga :  TNI Kerja Bakti Bersama Warga Desa Tinco  

Mami Kiko meminta anak-anak untuk membaca buku yang beragam. Disarankan, kalau baca buku, jangan hanya satu buku. Karena semakin banyak buku dibaca maka semakin banyak cerita yang diketahui. Ini bisa jadi bahan untuk mendongeng.

Ketika selesai memberikan materinya, dia mengevaluasi kegiatan bersama Rusdin Tompo, Syahril Rani Patakaki, dan Hj Baena, S.Pd, M.P, Kepala UPT SPF SD Inpres Banta-bantaeng I. Dia mengungkapkan, anak-anak punya kemampuan bercerita yang cukup bagus, cuma mereka kurang memiliki bahan cerita.

Disarankan, nanti bisa memanfaatkan grup WhatsApp kelas. Lalu ceritanya di-share ke guru, kemudian guru akan teruskan ke orangtua. Agar orangtua juga punya referensi cerita yang beragam, dan bisa jadi bahan obrolan dengan anaknya.

Hj Baena mengakui, murid-muridnya memang cukup komunikatif dan interaktif. Hal ini bisa mempermudah mereka untuk diarahkan ke Perpustakaan Ceria, yang merupakan perpustakaan sekolah.

Disampaikan, kondisi pandemi banyak mempengaruhi anak-anak. Pembatasan sosial membuat anak hanya membaca buku pelajaran, setelah itu mereka main. Kesempatan ke perpustakaan terbatas. Tapi kini, anak-anak diarahkan membaca buku digital, nanti dikasi tugas untuk diceritakan bersama.

"Saya sejak masih kecil sudah sering didongengkan orangtua. Pakai bahasa Makassar. Bahkan sampai saya tertidur. Dongeng berupa cerita rakyat dalam bahasa Makassar itu disebut Rupama," kisah Baena.

Dalam diskusi pasca pelatihan itu, disepakati pentingnya memperkuat nilai budaya anak-anak sebagai bagian dari pendidikan karakter. Untuk memotivasi anak-anak juga akan dibuatkan kompetisi, biar mereka bertambah semangat untuk maju. (*/rk)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Wujudkan Lingkungan Bebas Rabies di Toraja Utara,132 Hewan Divaksin di Puncak World Rabies Day 2025

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA - Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Irjen Peternakan bersama Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, bekerja...

Prajurit dan Persit Harus Jadi Teladan Digital, Pesan Tegas Pangdam XIV/Hasanuddin

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno, didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Daerah XIV/Hasanuddin, Ny....

ITSBM Selayar Resmi Lepas 56 Peserta KKN ke Pulau Tanah Jampea

PEDOMANRAKYAT, SELAYAR – Sebanyak 56 (lima puluh enam) orang mahasiswa Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah (ITSBM) Kabupaten...

Pimpin Sertijab, Mayjen TNI Windiyatno Lepas dan Sambut Pejabat Kodam Hasanuddin dengan Khidmat

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno memimpin acara tradisi penerimaan, serah terima jabatan (Sertijab), serta tradisi...