Usai dilantik, Dr. Chuduriah pada sambutannya mengatakan, kehadiran APTISI semoga dapat memberi kontribusi dan manfaat bagi pemerintah kabupaten dan provinsi Sulbar.
Kepengurusan APTISI ini akan lebih mensinergikan PTS sehingga dapat lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kampus masing masing.
Ajakan menghadirkan APTISI itu sudah diwacanakan sejak 5 tahun lalu, tetapi karena masa itu PTS di Sulbar belum cukup 18 sehingga tertunda baru dapat terwujud tahun 2022 ini.
Doktor Sosiologi Politik PPs-UNM ini mengajak seluruh pengurus yang baru dilantik untuk gandeng bersama memajukan dan mengembangkan APTISI di Sulbar.
Ketua Umum APTISI, Budi Djatmiko pada sambutannya mengatakan, Kampus digital ke depan dituntut sinergi, konektivitas dan collaboration.
“Era ke depan ini semua serba digital tidak lagi menggunakan kertas, dengan konsep automavative display glass dengan teknologi metaverse dengan semua bidang kehidupan manusia. Terdapat 4500 PTS di Indonesia. Jika tidak segera beradaptasi dengan digital akan tersingkir,” ungkapnya.
Ke depan, lanjutnya, semua orang bisa mencari ilmu dengan big data, tidak perlu ruang kelas besar, tidak perlu lagi APTISI, Dikti dan sebagainya.
Turut hadir dalam pelantikan itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Mamuju (UNIMAJU), Dr. H. Muh Tahir, MSi, yang juga turut dilantik sebagai salah satu unsur Ketua APTISI Sulbar, pimpinan PTS se-Sulbar, para Ketua Yayasan/BPH PTS se-Sulbar, dan undangan lainnya. (humas/yahya)