Dari dua sila inilah, sila-sila yang lain sesungguhnya merupakan kelanjutan logis dan tuntutan etis, baik dalam tataran individual maupun kolektif.
Visi ketuhanan dan kemanusiaan yang berakar pada setiap individu dan terjelma dalam tata nilai budaya bangsa akan memberikan pencerahan dan arahan bangsa ini, bahwa cita-cita sosial bangsa Indonesia jauh melampaui batas keinginan dan ambisi satu generasi.
Lebih dari itu, apa yang dilakukan di dunia ini semuanya akan dituntut pertanggungjawabannya di hadapan mahkamah yang paling adil, mahkamah Allah SWT.
Dengan menggunakan paradigma sufisme dalam menggali kandungan luhur nilai Pancasila, akan terlihat bahwa Negara Pancasila adalah sebuah persekutuan moral. Bukan akumulasi kekuatan dan interes yang hedonis.
Selamat merayakan hari kelahiran Pancasila, semoga kita menjadi rakyat Indonesia yang Pancasilais menuju masyarakat adil, makmur yang diridhai Allah swt. Allah A’lam. Terinspirasi dari tulisan Prof. Qomaruddin Hidayat. ***
Makassar, 01 Juni 2022