PEDOMANRAKYAT, KENDARI – Pemerintah Indonesia terus mengoptimalkan pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) secara digital. Upaya ini, salah satunya dilakukan melalui Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM).
Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menyatakan, Kemendagri selalu berupaya dan berinovasi untuk mewujudkan layanan cepat, lengkap, dan gratis melalui penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat.
Zudan mengatakan, pelayanan Adminduk awalnya dilakukan secara manual. Kini pelayanan lebih efektif dengan memanfaatkan teknologi berbasis online melalui mesin ADM. Inovasi mesin mirip ATM tersebut dirancang khusus agar masyarakat dapat mencetak dokumen dengan cepat, mudah, gratis, dan berstandar sama tanpa diskriminasi.
“Melalui ADM, kita bisa cetak sendiri KTP Elektronik, Kartu Identitas Anak, Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Kartu Keluarga. Cukup dari ADM, tidak perlu ke kantor Dukcapil. Sistem bekerja dengan pengaman Nomor Induk Kependudukan atau NIK, pin, dan QR Code,” ujar Zudan usai acara Launching Anjungan Dukcapil Mandiri yang peresmiannya dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi di Kendari, Kamis (02/06/2022).
Dalam kegiatan itu, selain Zudan dan Gubernur Sultra Ali Mazi, turut hadir jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sultra, kepala instansi vertikal, Rektor Universitas Halu Oleo, dan bupati/wali kota se-Sultra.
Zudan menambahkan, saat ini di Indonesia sudah terpasang 353 unit mesin ADM. Jumlah itu terdiri dari 126 unit berupa hibah pinjam pakai dari Ditjen Dukcapil, dan 227 unit berasal dari pembelian APBD.