Upaya yang dilakukan Ibrahim AS itu merupakan sekelumit keistimewaan yang dimilikinya, sehingga wajar jika Ibrahim AS dijadikan teladan bagi seluruh umat manusia, sebagaimana ditegaskan dalam QS 2: 127.
Keteladanan Ibrahim AS diwujudkan dalam pelaksanaan ibadah haji dengan mengunjungi Makkah dan Madinah karena Ibrahim AS bersama puteranya, Ismail, yang membangun kembali fondasi Kakbah. QS 2: 127. Ibrahim pulalah yang diperintahkan oleh Allah SWT mengumandangkan syariat haji QS 22: 27.
Keteladanan yang diwujudkan dalam bentuk ibadah haji yang praktik ritualnya berkaitan dengan peristiwa yang beliau dan keluarga alami, pada hakikatnya merupakan penegasan kembali dari setiap jamaah haji, tentang keterikatannya dengan prinsip-prinsip keyakinan yang dianut Ibrahim AS yang intinya:
1.Pengakuan akan keesaan Allah SWT, serta penolakan terhadap segala macam kemusyrikan, baik berupa patung-patung, bintang, bulan, dan matahari. Bahkan segala sesuatu selain dari Allah SWT.
2.Keyakinan akan adanya neraca keadilan Allah SWT dalam kehidupan ini, yang puncaknya akan diperoleh setiap makhluk pada hari kebangkitan kelak.
3.Keyakinan tentang kemanusiaan yang bersifat universal, tiada perbedaan dalam kemanusiaan seseorang dengan lainnya, betapa pun terhadap terdapat perbedaan di antara manusia dalam beberapa hal.
Ya Allah! Berilah kami kekuatan untuk dapat mengikuti dan melaksanakan keteladanan Nabi-Mu, Nabi Ibrahim AS. Allah A’lam. Terinspirasi dari salah satu tulisan Maha Guru Prof Dr Quraish Shihab. ***
Makassar, 04 Juni 2022