Di antara manfaat dan pelajaran yang dapat dipetik dari upaya seorang mukmin untuk senantiasa beristigfar adalah; Pertama, menanamkan kerendahan hati yang tulus, karena kesadaran bahwa tidak seorang pun di muka bumi ini dapat luput dari dosa dan khilaf.
Kedua, sebagai konsekuensi langsung dari sikap rendah hati tersebut, dengan memperbanyak istigfar seorang mukmin dididik dan dituntun untuk tidak mengklaim kesucian diri atau sok suci, karena sikap tersebut merupakan suatu bentuk kesombongan.
Manusia harus menyadari asal usul mereka yang hina, yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah, kemudian dari cairan sperma dan ovum yang menjijikkan, lalu menjadi janin yang tidak berdaya di perut seorang ibu, QS 53: 31-32.
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, Rasulullah SWA merupakan seorang yang terpelihara dari dosa, namun banyak hadis yang menunjukkan bahwa salah satu ibadah yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah beristigfar kepada Allah SWT.
Dengan banyak beristigfar, manusia diharapkan dapat merasakan kehadiran Allah SWT. Manusia harus menyadari, bahwasanya mereka kecil, lemah di hadapan Allah SWT serta memiliki keterbatasan dan mungkin kekhilafan dalam melakukan suatu perbuatan yang kadang tidak disadari.
Semoga kita senantiasa diberi kesehatan/ kekuatan untuk senantiasa beristigfar kepada Allah SWT. Allah a’lam. ***
Makassar, 05 Juni 2022