Hj. Faridah adalah pedagang tetap yang berdagang di pasar tersebut sehingga peningkatan dan penurunan dari pemasaran sangat dia rasakan saat Covid dan setelah pandemi melandai.
“Karena kondisi pemasaran yang cukup sepi jadi penghasilan yang didapat pun hanya seberapa, tetapi Alhamdulillah tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,”katanya.
Dan kalau di kondisi sekarang Alhamdulillah sudah mulai meningkat lagi ”.Seperti diketahui bahwa pandemic memberi banyak dampak pada aspek kehidupan terutama dalam beraktivitas terkhusus bagi para pedagang yang menjadikan perdagangan sumber mata pencaharian mereka. Mulai dari adanya pembatasan berskala besar, anjuran menjaga jarak sehingga salah satu aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat seperti kepasar sangat berpengaruh, katanya.
Hj. Faridah juga menjelaskan bahwa dirinya setiap hari berjualan dari jam 05.00 sampai 17.00 WITA. Barang dagangan terkhusus pada penyediaan bahan pokok yang dia beli dari pemasok di Pasar Terong Makassar.
Pembelian bahan bahan pokok makanan yang saat ini sudah mulai normal, seperti minyak, cabai yang sebelumnya harga menlonjak naik menjadi salah satu faktor normalnya kondisi pemasaran kebutuhan pokok di pasar itu.
Pasar tradisional ini berlokasi di Jl. Sultan Alauddin No.10, Pa’baeng-Baeng, Kec.Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pasar yang sudah berdiri sejak tahun 1980 dan telah direvitalisasi pada tahun 2009. Luas Lahan pasar tersebut adalah 21.600 M2 dan status kepemilikan lahan adalah tanah pemerintah Kota Makassar.(*)