Menangkap Monyet

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Monyet, salah satu binatang yang cukup menggemaskan ketika dipelihara, namun juga kadang menjengkelkan. Walau mengjengkelkan, tingkah laku monyet kadang menghibur banyak orang.

Banyak cara yang dilakukan untuk menangkap monyet dan menjadikannya binatang peliharaan. Salah satunya adalah, emberinya buah ceri. Konon ada seekor monyet yang sangat senang dengan buah ceri. Suatu hari, ia melihat sebutir buah ceri yang nampaknya lezat, lalu turun dari atas pohon untuk mengambilnya.

Buah ceri tersebut ternyata berada dalam botol gelas yang bening. Setelah beberapa kali mencoba, monyet tersebut mendapati bahwa dirinya dapat mengambil buah ceri itu dengan memasukkan tangannya ke dalam botol melalui leher botol. Monyet tersebut segera berupaya mengambil buah buah ceri, ketika tangannya dapat meraih buah ceri, monyet tersebut menyadari jika dirinya tidak dapat kembali menarik tangannya yang memegang buah ceri tersebut, karena kepalanya terlalu besar dibanding ruang di leher botol tersebut.

Keadaan menjadi buruk, buah ceri diletakkan oleh seorang pemburu di dalam botol. Sang pemburu memahami cara berpikir monyet tersebut.

Sang pemburu, yang mendengar rintihan monyet, datang ingin melihat hasil buruannya, sementara si monyet berupaya melarikan diri. Tetapi, karena tangannya terhimpit di dalam botol, sang monyet tidak dapat bergerak cepat untuk melarikan diri.

Walau tidak cukup kencang untuk berlari, sang monyet masih berpikir dirinya telah memperoleh buah ceri yang diinginkannya. Saking lambatnya, ia ditangkap oleh seorang pemburu yang menjebaknya. Sesaat kemudian tangan si monyet dipukul oleh sang pemburu, sehingga tangan si monyet lepas dari botol yang memegang buah ceri.

Tangan si monyet lepas dari botol, namun ia tertangkap. Pemburu tersebut telah menggunakan buah ceri dan botol untuk menangkap monyet dan si pemburu berhasil memiliki keduanya.

Baca juga :  Hadapi Aksi Unjuk Rasa di Lima Titik, Polres Gowa Turunkan 276 Personel Pengamanan

Adakah pelajaran dari kisah di atas? Kalau ada silahkan disimpulkan sendiri. Sehat dan sukses selalu. Allah A'lam. ***

Makassar, 14 Juni 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Ketua Dewan Pers Prof Komarudin: Tempo Harus Meminta Maaf ke Mentan Amran

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Ketua Dewan Pers, Prof. Komaruddin Hidayat, menegaskan bahwa Dewan Pers siap melanjutkan penyelesaian sengketa jurnalistik...

UMKM Olahan Ikan Didorong Berperan dalam Upaya Cegah Stunting di Sinjai

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Dalam rangka memeriahkan Hari Ikan Nasional yang jatuh pada 25 November 2025, Dinas Perikanan Kabupaten...

GAN Tegaskan Komitmen Kawal Agenda Prioritas Presiden Prabowo: “Ini Tentang Masa Depan Kesejahteraan Rakyat”

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Ketua Umum DPP Garuda AstaCita Nusantara (GAN), Muhammad Burhanuddin, menegaskan kembali komitmen organisasinya untuk hadir...

Zakat dan Harapan Baru untuk Makassar: FOZ Kumpulkan Para Pemangku Kepentingan di UNM

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Di sebuah ruang senat yang hangat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNM, Kamis (20/11/2025), berbagai...