Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Rasulullah SAW pernah mengajarkan kepada umatnya, bahwa hal terbesar dan terberat adalah bagaimana mengendalikan diri, ketika ada orang yang berbuat kurang simpatik kepada diri kita. Seperti pelajaran berharga yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika ada sekelompok Yahudi melakukan tindakan tidak terpuji kepada beliau.
Suatu hari ada seorang Yahudi ingin menemui Rasulullah SAW yang kebetulan saat itu Aisyah duduk di samping Rasulullah SAW. Sang Yahudi mengucapkan salam, “Assamu alaikum.” Tak lama berselang, masuk orang kedua dan ketiga dengan memberi ucapan yang sama.
Mendengar salam yang tidak lazim tersebut, Rasulullah SAW menjawabnya dengan ucapan, “Wa alaikum”.
Aisyah yang duduk di samping Rasulullah SAW, merasa tersinggung dengan ucapan beberapa orang Yahudi tersebut, dan spontan menjawabnya, “ Alaikumussam.”
Mendengar ucapan Aisyah, Rasulullah SAW berkata, “Ya Aisyah, omongan yang keji itu sekiranya dapat menjelma, niscaya buruk sekali rupanya. Sikap lemah lembut itu jika ditempatkan di mana pun, pasti akan membuatnya tampak indah, dan bila dilepaskan darinya, pastilah membuatnya menjadi buruk. Kenapa engkau marah sedemikian rupa, sehingga engkau kehilangan pengendalian diri?”
Betapa mulianya akhlakmu ya Rasulullah, semoga kami dapat mengikuti semua keteladanan yang senantiasa engkau contohkan kepada kami. Allah A'lam. ***
Makassar, 17 Juni 2022