Pada kegiatan ini, Rektor UNIPOL, Dr. Hj. Andi Adawiah, menjadi pendonor pertama diantara puluhan dosen dan mahasiswa dan masyarakat lainnya yang antri untuk mendonorkan darahnya.
Dr. Andi Adawiah mengatakan, sudah sering melakukan donor darah, namun hari ini bakal jadi terakhir kalinya mendonorkan darah karena September 2022, usianya sudah 60 Tahun
“Hal ini merupakan ketentuan dari PMI usia pendonor mulai 17 – 60 tahun,” ungkap doktor manajemen PPs-UMI Makassar ini.
Dosen LLDIKTI IX Sultanbatara ini mengharap para dosen dan mahasiswa UNIPOL tetap menjadi pribadi lebih baik selalu ringan tangan membantu sesama manusia, kata Ketua Koordinator Komisaritat Bosowa APTISI Wilayah IX -A Sulsel.
“Setetes darah perjuangan berjuta harapan yang maknanya adalah sedikit darah dari civitas akademika kampus UNIPOL yang dapat disumbangkan akan memberikan harapan yang besar dan membantu banyak orang yang membutuhkan,” ungkap Dr. Andi Adawiah
Seperti diketahui UNIPOL Soppeng sebelumnya merupakan kampus yang berubah status dari sekolah tinggi jadi universitas.
Peresmian jadi UNIPOL ditandai penyerahan SK Kemendikbud Ristek Nomor 297/E/0/2021 Tentang Izin Pengabungan dan Perubahan Bentuk STIE Lamappapoleonro dan STIMIK Lamappapoleonro menjadi Universitas Lamappapoleonro dari Kepala LLDKTI Prof. Dr. Ir. Jasruddin, MSi, kala itu kepada Ketua Yayasan Lamappapoleonro Drs. H. Muslimin, MM, di Kampus UNIPOl, Selasa 03/08/2021.
Pada perubahan bentuk ini ada dua program studi baru yakni S1 PGSD dan S1 Teknik Sipil. Saat ini Ketua Yayasan Lamappapoleonro Soppeng adalah Drs. H. Muslimin, MM. (yahya)