Teori lama mengatakan bahwa kecerdasan, kedermawanan, keluhuran budi anak-anak semuanya memiliki derajat tersendiri.
Kalau diamati, setiap individu memiliki kelebihan pada bidang tertentu. Bagi seorang yang beriman, seyogyanya senantiasa hadap diri, agar tidak merendahkan orang lain. Tidak berlebihan kiranya, jika seorang mukmin melihat kelebihan orang lain terlebih dahulu, sebelum melihat kelebihan diri sendiri.
Sebagai manusia, seseorang kadang lupa diri, sepantasnya untuk tidak merendahkan orang lain karena kelemahan yang dimilikinya. Selemah- lemahnya seseorang, pasti ia memiliki kekuatan. Sebaliknya, sekuat-kuatnya seseorang pasti ia memiliki kelebihan. Coba kita renungkan firman Allah SWT QS al- Hujurat: 11.
Semoga kita senantiasa diberi kemampuan untuk selalu melakukan introspeksi diri, menyadari kekuatan namun sadar akan kelemahan diri sendiri. Allah A’lam. ***
Makassar, 21 Juni 2022