Sumur Maut Lubang Buaya Ramai Dikunjungi

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Monumen Pancasila Sakti berada di Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang dibangun di areal tanah seluas kurang lebih 14 hektar.

Lokasi monumen berbatasan sebelah selatan dengan Markas Besar TNI Cilangkap, sebelah utara Lanud Halim Perdanakusuma, sebelah timur Pasar Pondok Gede/Bekasi dan sebelah barat Taman Mini Indonesia Indah/Asrama Haji Indonesia Pondok Gede.

[caption id="attachment_17418" align="alignnone" width="850"] Sumur Maut Lubang Buaya[/caption]

Bagi pengunjung yang ingin melihat langsung Sumur Maut Lubang Buaya dan masuk ke Museum Pengkhianatan PKI (Komunis) hanya membayar Rp 5.000 (umum) dan Rp3.000 (pelajar), Minggu (19/06/2022).

Setelah menerima tanda masuk, pengunjung langsung ke Sumur Maut Lubang Buaya yang berdiameter 75 cm dengan kedalaman 12 m yang merupakan salah satu bagian kelam dari sejarah bangsa Indonesia.

[caption id="attachment_17419" align="alignnone" width="850"] Rumah Penyiksaan[/caption]

Di atas sumur terdapat prasasti bertuliskan TJITA2 PERDJUANGAN KAMI UNTUK MENEGAKKAN KEMURNIAN PANTJA-SILA TIDAK MUNGKIN DIPATAHKAN HANJA DENGAN MENGUBUR KAMI DALAM SUMUR INI.

Dalam peristiwa tersebut, enam jenazah jenderal serta satu jenazah perwira pertama TNI AD dimasukkan kedalam sumur maut (1 Oktober 1965) dengan posisi kepala di bawah. Mereka adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Setelah semua jenazah dimasukkan kedalam sumur, kemudian ditembaki secara beruntun. Selanjutnya untuk menghilangkan jejak, sumur ditimbun dengan tanah dan sampah. Oleh sebab itu, peringatan Hari Kesaktian Pancasila pertama pada 1 Oktober 1966 berlangsung di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Ada pesan bagi pengunjung sebelum keluar dari monumen "Anda meninggalkan monumen Pancasila Sakti, bukan berarti melupakan peristiwa sejarah Pengkhianatan G.30.S/PKI". (jus)

Baca juga :  Kuasa Hukum Korban Bantah Kliennya Lakukan Penyerobotan Tanah di Mannuruki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Satres Narkoba Polres Wajo Ringkus Dua Pelaku Sabu di Belawa dan Sidrap

PEDOMANRAKYAT, WAJO – Satuan Reserse Narkoba Polres Wajo kembali mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba. Seorang pria berinisial SP (45)...

Lurah Parang Tambung Dorong Budaya Gotong Royong Demi Lingkungan Sehat

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Suasana penuh semangat tampak di Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Jumat (3/10/2025) pagi. Jajaran staf...

Masuki Musim Kemarau, Dinas TPHP Sinjai Siapkan Program Oplah

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Memasuki musim kemarau, Dinas Tanaman Pangan, Hortikulturan dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sinjai mengambil langkah antisipatif...

TP PKK Pinrang Apresiasi Pelatihan Jurnalistik bagi Pelajar SMA/SMK yang digelar FPII

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Kegiatan Workshop Jurnalistik Media bagi pelajar SMA/SMK di Pinrang yang digelar Forum Pers Independent Indonesia...