Aliansi Wija To Luwu Gempur Kantor Gubernur, Kembali Gelar Aksi Demonstrasi Jilid 7

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Hari ini, Senin, 27 Juni 2022 merupakan aksi demonstrasi Jilid 7 yang kembali digelar oleh Aliansi Wija To Luwu, dengan menggempur Kantor Gubernur Sulsel menuntut Gubernur Sulsel untuk segera mengklarifikasi pernyataannya beberapa pekan lalu yang ingin mengeluarkan Rampi dari Sulsel dan Indonesia.

Namun hingga detik ini belum ada itikad baik Gubernur Sulsel untuk menyelesaikan persoalannya. Padahal pernyataan itu telah membuat gaduh di Sulsel. Bagaimana tidak, ditengah kesusahan masyarakat Kecamatan Rampi, dengan santainya Andi Sudirman Sulaiman tertawa di dalam forum Milad ke-19 Luwu Timur. Lalu melontarkan ucapan, "Katanya ada yang mau keluar dari Sulsel, kenapa tidak sekalian keluar dari Indonesia".

Berangkat dari statement Gubernur Sulsel itulah, sehingga kritikan berdatangan dari berbagai pihak, tak terkecuali Aliansi Wija To Luwu.

Yandi selaku Jenderal Lapangan mengatakan, anggaran yang digelontorkan Pemprov Sulsel (sebesar Rp 14,5 M untuk digunakan di tiga titik akses jalan Seko-Rampi, Jembatan Lawewe dan Irigasi Bungadidi, red) terhadap Pemda Luwu Utara beberapa pekan lalu bukan berarti akan menyelesaikan perkara yang dibuat Gubernur Sulsel sebelumnya. Sebab masih ada hal yang belum diselesaikan Gubernur Sulsel hingga detik ini, yaitu belum mengklarifikasi pernyataannya.

Demikian jika Gubernur Sulsel tetap ngotot untuk tidak ingin mengklarifikasi pernyataannya, ada baiknya Kemendagri mencopot saja Andi Sudirman Sulaiman dari jabatannya sebab telah melanggar kode etik sebagai pejabat. Pemimpin yang tidak memiliki etika komunikasi harus diberi teguran keras, agar menjadi contoh bagi yang lain, ketika bertutur mesti pandai memilah kata sebelum diucapkan.

Atau paling tidak Gubernur Sulsel membantu masyarakat Luwu Raya mewujudkan mimpi yang selama ini di idam-idamkan, yaitu pembentukan DOB Luwu Tengah agar syarat Provinsi Luwu Raya terpenuhi. Sebab selama ini Sulsel gagal memberikan kesejahteraan terhadap Luwu Raya, terbukti Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu menempati posisi 3 dan 4 sebagai kabupaten termiskin di Sulsel, ini versi BPS tahun 2022.

Baca juga :  Semua Alumni STIM Lasharan Jaya Makassar Sudah Magang di Perusahaan dan Kantor

"Kemudian, semestinya perjumpaan Indah Indriani selaku Bupati Luwu Utara dengan Andi Sudirman Sulaiman di kantor Gubernur beberapa pekan lalu, menjadi ajang penyampaian keinginan dan kekecewaan masyarakat Luwu Raya sekaligus mendesak Andi Sudirman Sulaiman segera mengklarifikasi pernyataannya secara terbuka. Sebab jika tidak, gelombang protes akan terus berlanjut," tutup Yandi. (Hdr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Ratusan Peserta Toraja Coffee Festival, 60 Peserta Luar Ikut Lomba Seduhan Kopi

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA - Toraja Coffee Festival (TCF) kembali akan digelar yang kedua kalinya pada 19–20 September 2025...

Ketua Dr. Gunawan, SE., M.Si : Momen Yudisium STIE AMKOP Makassar Antar 109 Lulusan Menuju Dunia Profesional

PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMKOP Makassar kembali mencatatkan pencapaian akademik dengan meluluskan sebanyak 109...

Dukung Pembangunan Generasi Unggul, TP PKK Pinrang Hadirkan Rumah Gizi di Tiap Kecamatan

PEDOMANRAKYAT, PINRANG – Pemenuhan gizi adalah salah satu kunci utama dalam pembangunan generasi unggul yang menjadi cita-cita bersama....

Sehari di SMAN 13 Bulukumba, Disupervisi, Disurvei, dan Disuguhi Makan Gratis

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA — Awal pekan ini, aktivitas di SMAN 13 Bulukumba berlangsung lebih padat dari biasanya. Dalam satu hari,...