Harusnya, jika seorang kader militan Hipakad, dia menjadikan organisasi ini sebagai induk (wajib). “Jadi kesannya hanya ingin menggunakan Hipakad Aceh untuk kepentingan pribadi saja,” tegas Syahril.
Itu sebabnya, Syahril mengajak seluruh kader dan pengurus Hipakad se-Aceh untuk menyatakan mosi tak percaya terhadap Iqbal Piyeung dan meminta dia untuk mundur secara hormat.
“Tak boleh mendua dan jangan terlantarkan. Hipakad itu bukan milik pribadi Iqbal. Bila sudah tak betah, segera tinggalkan. Masih banyak kader mumpuni untuk memimpin Hipakad Aceh,” ujar Syahril.
Terkait majunya Iqbal sebagai calon Ketua Kadin Aceh, tegas Syahril tidak ada kaitannya sama sekali dengan Hipakad Aceh.
“Ini dua organisasi yang berbeda. Jadi, kalau ada pengakuan bahwa secara ideologis Hipakad mendukung Iqbal, itu tidak benar. Jangan bawa-bawa nama Hipakad Aceh untuk kepentingan pribadi dan sesaat,” tandas Syahril kembali. (*)