Lanjut, JRM, tujuan komisi D turun ke lapangan untuk melihat langsung progres pekerjaan dan perencanaan penyelesaian pembangunan jalan tersebut. Kita sudah lihat masih ada 18 kilometer lagi yang harus ditangani. Dewan terus upayakan anggaran setiap tahun. Dan targetnya tuntas tahun 2024.
Menurut JRM, Komisi D juga mengupayakan anggaran untuk penuntasan pembangunan jembatan Talondo di Kecamatan Gandangbatu Sillanan dan pembangunan jalan poros Pasobbo-Matangli-Masuppu hingga batas Kabupaten Pinrang.
Ditambahkan Kepala UPT Penyelenggaraan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Enrekang-Toraja, Cristian Sampebua, tahun ini masih dilanjutkan pengaspalan dari Lembang Sangkaropi hingga perbatasan Luwu kurang lebih 4,3 kilometer, sumber anggarannya dari PHJD dan APBD Provinsi Sulsel tahun 2022.
“Demikian pula sebaliknya dari wilayah Kabupaten Luwu Desa Ilanbatu Uru, Kecamatan Walenrang Barat menuju perbatasan Toraja Utara. Ada paket pekerjaan dari arah Luwu anggarannya dari DAK Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Provinsi Sulawesi Selatan,” terang Cristian Sampebua.
Anggota Komisi D dari PDI Perjuangan, Esra Lamban menambahkan, pembangunan poros Rantepao-Sa’dan-Batusintanduk sangat strategis, utamanya dari sisi ekonomi dan pergerakan barang serta jasa.
“Ini poros primadona. Kita harus selesaikan secepatnya untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Toraja dan Luwu Raya,” pungkas Esra. (ainul-herman)