Sedangkan pelaksanaan Nota Kesepahaman ini meliputi kegiatan yakni; 1. Peningkatan kompetensi bagi mahasiswa, dosen, pranata laboratorium pendidikan, dan praktisi industri melalui magang; 2. Pengembangan materi pendidikan dan pelatihan;
Berikutnya, 3. Fasilitasi instruktur/dosen tamu/pembimbingan lapangan; 4. Pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana; 5. Fasilitasi sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa, dosen, pranata laboratorium pendidikan, dan praktisi industri; 6. Riset terapan bersama; 7. Rekrutmen lulusan.
Tim Jurusan Agribisnis Perikanan Politani Pangkep dipimpin Dr Mauli Kasmi (Kajur Agribisnis Perikanan dan Ketua Umum GAPEKHI) didampingi Sulkifli, SPi, MSi, sebagai salah satu pengembang kurikulum dan Ketua Pengawas GAPEKHI.
Sedangkan dari pihak Tim Program Studi Agribisnis Perikanan FIKP Unhas terdiri dari Ketua Prodi Agribisnis Perikanan Dr. Sitti Fakhriyyah, SPi, MSi, Pengelola Unit Kemitraan Internasional FI2, Dr. Ir. Shinta Werorilangi, MSc, serta Kepala Laboratorium Mikrobiologi Laut FIKP, Dr. Ir. Arniati, MSi.
Tujuh Kerja Sama
Saat ini, Jurusan Agribisnis Perikanan Politani Pangkep menaungi dua Program Studi yaitu Agribisnis Perikanan (D4/Sarjana Terapan) dan Administrasi Bisnis Internasional (D4/Sarjana Terapan). Dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini kedua prodi ini sangat diminati.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau Memorandum of Agreement (MOA) yang telah dilakukan, menambah banyak kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan ini sebagai representasi dari kedua prodi agribisnis perikanan.
“Untuk PKS atau MOA yang sudah saya tanda tangan sekarang ini, paling tidak sudah ada tujuh Industri Agribisnis Perikanan. Dan kerja sama yang kita gandeng ini semuanya adalah Industri bonafid,” tutur Mauli.
“Dalam kapasitas saya sebagai Ketua Jurusan, tentu saja kerja sama industri agribisnis perikanan menjadi prioritas utama terkait pengembangan jangka panjang dari kedua prodi tersebut. Karena itu saya paham industri mana saja yang kami ajak MoU dan MoA,” lanjutnya.
Lebih lanjut, dikatakan Mauli, selama menjajaki dan melakukan kerja sama, ia menjamin tidak akan mangalami kesulitan karena kebanyakan Industri Agribisnis Perikanan rata-rata mempunyai hubungan emosional.
“Hal itu sejalan dengan hubungan pertemanan dengan saya sebagai kapasitas Ketua Asosiasi Industri Agribisnis Perikanan dan terakhir dipercaya sebagai Ketua Umum Gabungan Pengusaha Koral dan Ikan Hias Indonesia (GAPEKHI) periode 2021 sampai 2025,” tambahnya.
Mauli sendiri sudah 27 tahun lamanya sebagai pelaku usaha dan pengurus asosiasi dalam industri agribisnis perikanan. Bahkan kini berstatus sebagai akademisi dimana kajian utamanya tentang ikan hias laut dan karang hias dari aspek Manajemen Agribisnis Perikanan. Mauli juga telah menerbitkan buku-buku tentang industri karang dan ikan hias laut dalam lima tahun terakhir beserta Hak Ciptanya.
Saat ini, Jurusan Agribisnis Perikanan Politani Pangkep telah memenangkan Program Peningkatan Sarjana Terapan Berbasis Industri (PSTBI) pada dengan mencakup tiga sasaran.
Yang pertama adalah; Peningkatan Sarana dan Prasarana Penunjang Pembelajaran Mendukung Kompetensi Digital Marketing: Pengadaan Peralatan TIK Prodi Agribisnis, Pelatihan Sertifikasi Marketing dan Distribusi Perikanan, Pelatihan Sertifikasi Digital Marketing, Pelatihan Sertifikasi Manajemen Agribisnis, Pelatihan Kompetensi Pedagogik Dosen Industri.
Keduanya adalah; Peningkatan Kompetensi dan Kapasitas SDM Dosen, Lokakarya Perancangan kurikulum berstandar IDUKA, Lokakarya Perancangan kurikulum berstandar IDUKA, Lokakarya Penyusunan RPS Mata Kuliah Berbasis PBL, Lokakarya Perancangan Program Magang Mahasiswa.
Lalu Lokakarya Pengembangan Penelitian Terapan Dosen dan Mahasiswa Berbasis Industri, FGD Pengembangan Kemitraan Kurikulum MBKM Program Diploma Empat Program Studi Agribisnis Perikanan. Terbentuknya kurikulum upgrading dari D3 ke D4 (Sarjana Terapan) bertujuan Sebagai Tenaga Kependidikan.
Dan yang ketiga meliputi; Peningkatan Kemitraan Dan Relevansi Pembelajaran Dengan Dunia Usaha dan Industri dengan penguatan Pengembangan kemitraan bersama industri dalam bentuk MoU. (Arifuddin Usman)