“Kami diminta oleh pak Wali khususnya untuk data base itu, akurasinya kalau perlu 99,99 persen sesuai fakta di lapangan, agar kajian-kajian yang dilakukan SKPD di lapangan itu bisa tepat sasaran khususnya di Longwis ini,” ucapnya.
Makanya, saya meminta kepada teman-teman Lurah, kalau bisa hapal diluar kepala data tersebut, apalagi di Kecamatan Panakukang ini terdapat 77 lorong wisata yang telah ditetapkan, artinya tujuh titik per Kelurahan.
“Nah, 77 titik inilah yang kami bina bersama perangkat daerah dengan menyesuaikan anggaran yang tersedia pada masing-masing Dinas,” sebut Andi Pangerang.
Target Wali Kota Makassar tahun ini sebanyak 1.000 lorong wisata, sedangkan menurut data terakhir itu sebanyak 1.085 artinya hal ini ‘over target’. Sekarang tinggal implementasinya di lapangan, setidaknya SDMnya juga harus mendukung.
“Basic dari lorong wisata itu adalah penguatan ekonomi kerakyatan, artinya wisatawan itu bisa berkunjung dan orang yang berada di pemukiman tersebut bisa menghasilkan,” beber Eang.
Di Longwis itu juga terdapat Koperasi. Jadi semua usaha yang ada di lorong wisata itu berhimpun dalam satu badan usaha serta dibackup oleh Koperasi, hal ini merupakan tugas dari Dinas Koperasi dan UMKM.
“Kami juga telah menyiapkan SDM, warga, tokoh masyarakat, dan dewan lorong wisata yang mewakili pelaku usaha di tempat tersebut,” ujarnya lagi.
Kecamatan Panakukang ini juga akan bekerjasama alias teken Memorandum Of Understanding (MOU) dengan beberapa travel yang ada di wilayah ini. Jadi travel tersebut akan membuatkan paket untuk mengatur jadwal kunjungan wisatawan.
“Kalau tur wisatawan itu 4 hari 3 malam, berarti ada 3 hari itu roll destination (keliling ke beberapa destinasi, red) dan hal tersebut telah include dengan tiket pulang balik dan menginap, pesis sama lah kalau kita ke Bali menggunakan travel, tinggal mereka mau di bawa kemana saja,” tutupnya. (Hdr)