Bulan Kamariah

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Perhitungan kalender Islam dibuat berdasarkan edaran rembulan, hal ini mengandung hikmah yang amat dalam. Agaknya, kesadaran manusia yang pertama kali tentang adanya siklus satu bulan memang berdasarkan hasil observasi mereka atas peredaran rembulan tersebut, yang berubah-ubah dari bentuk seperti sabit sampai ke bundaran penuh.

Gejala alam tersebut jelas amat menarik dan dalam perjalanan pengamatan yang tentunya cukup panjang, manusia sampai kepada perhitungan siklus tersebut secara alami disebut bulan, sejajar dengan sebutan dalam beberapa bahasa di dunia, bahasa Inggris menyebutnya month, Perancis mois. Dalam bahasa Arab disebut syahr, yang artinya tampak, karena perhitungan siklus tersebut dimulai dari tampaknya bulan sabit.

Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa kalender kamariah merupakan perhitungan waktu yang alami dan wajar, berdasarkan gejala alam yang tampak jelas di langit.

Namun sesungguhnya ada suatu hal yang penting diperhatikan. Bahwasanya kalender kamariah tidak relevan dengan peredaran musim, seperti musim hujan dan kemarau, sebab musim tersebut beredar mengikuti peredaran matahari.

Siklus tahunan kamariah adalah sebelas hari lebih pendek daripada siklus tahunan matahari. Akibatnya, peredaran musim dalam kalender kamariah terjadi hanya selama tigapuluhan tahun. Tapi justeru itulah hikmah kalender kamariah.

Dalam QS 2:189, kamariah ditakdirkan beredar demikian untuk menentukan waktu manusia beribadah, seperti berpuasa dan ibadah haji. Lebih tegasnya, perhitungan waktu menurut eredaran bulan dibuat dan dirancang terutama untuk perhitungan waktu beribadah formal, bukan untuk aktivitas praktis duniawi seperti pertanian.

Dan di sinilah letak hikmah Ilahi yang Maha Bijaksana. Sebab dengan mengikuti perhitungan kamariah, maka suatu ibadah seperti puasa dan haji akan beredar di seluruh musim. Suatu saat jatuh pada musim panas, dan saat lain jatuh pada musim dingin, secara bergantian.

Baca juga :  Andai Izin Praktek Dokter Terawan Tidak Ada, Tentu Nyawa Pasien Ini Tidak Tertolong

Ini terkait erat dengan desain Islam sebagai agama seluruh umat manusia, tidak peduli di mana mereka hidup: apakah di belahan bumi utara atau di belahan bumi selatan.

Sebab jika ibadah keagamaan seperti puasa ditetapkan menurut peredaran matahari, misalnya pada bulan Desember, maka akan terjadi ketidakadilan yang cukup mencolok: kaum Muslimin di belahan bumi utara akan senantiasa berpuasa di musim dingin yang sejuk dan pendek, dan mereka yang berpuasa di bumi selatan akan senantiasa berpuasa di musim panas yang panjang dan gerah.

Tetapi dengan digunakannya sistem peredaran kamariah sebagai patokan, maka semua orang di semua tempat, dalam siklus tiga puluh tahun, akan pernah merasakan puasa dalam satu musim.

Masyarakat Arab melakukan nasi' untuk menyesuaikan diri dengan musim, yakni menambah bulan ke tiga belas pada tahun ke-3, ke-6, dan ke-8, dalam kurun waktu setiap delapan tahun.

Praktik tersebut dihentikan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagaimana termaktub dalam QS 9: 37. Allah A'lam. ***

Gorontalo, 16 Juli 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Polres Soppeng Tanam Jagung Serentak Kuartal IV Di Macanre 

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional ,Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana S,Ik M,IK memimpin langsung...

Kembalikan Kejayaan Rempah Indonesia, Visi Mentan Amran Jadikan Malut Pusat Rempah Dunia

PEDOMANRAKYAT, TERNATE — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen kuat pemerintah untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia dengan...

SMPN 1 Tomoni Timur Peringati Hari Sumpah Pemuda dengan Ragam Kegiatan Seni

PEDOMANRAKYAT, LUWU TIMUR, — Semarak peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 73 Tahun 2025 berlangsung di SMP Negeri 1...

DPP PEKAT IB Akan Gelar Konsolidasi Nasional Lewat Zoom Meeting, Ketum Aga Khan Tekankan Kesiapan Muswil di Daerah

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) akan menggelar rapat...