PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR -- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, sepakat akan melakukan pertukaran dosen tamu dan narasumber, serta pertukaran mahasiswa dalam SKIM MBKM.
Selain itu, juga kerjasama kegiatan akademik dan non-akademik, kerjasama pengabdian, serta pemanfaatan hasil-hasil kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
Kesepakatan tersebut tertuang dalam Memorandum of Agreement (MoA) yang ditandangani Dekan Fisip Unismuh Makassar, Dr. Ihyani Malik, dan Dekan Fisip Untad Palu Prof Muhammad Khairil, di Mini Hall Fisip Unismuh Makassar, Lantai 5 Menara Iqra' Kampus Unismuh Makassar, Sabtu, 16 Juli 2022.
Penandatanganan kerjasama tersebut dirangkaikan dengan kuliah tamu oleh Muhammad Khairil, Dekan Fisip yang juga Guru Besar Ilmu Komunikasi Fisip Untad Palu, dengan tema; “Komunikasi Digital: Perspektif Hukum & Etika.”
Ihyani Malik mengatakan, Fisip Unismuh Makassar terus-menerus memperluas jejaring, baik dalam skala nasional dan global.
“Dengan basis sumberdaya institusi yang kita miliki, kita siap bersinergi dalam implementasi MBKM dengan berbagai pihak. Khusus dengan Fisip Untad, yang secara psikologis rasa-rasanya kita memiliki kedekatan, tentu kami berharap perjanjian ini bisa langsung kick-off untuk dieksekusi,” kata Ihyani.
Ihyani menambahkan, Fisip Unismuh Makassar saat ini membina program studi Ilmu Komunikasi (Akreditasi B), Prodi Ilmu Administrasi Negara (Akreditasi A), serta prodi Ilmu Pemerintahan (Akreditasi A).
Dekan Fisip Untad Palu, Muhammad Khairil, selain menyajikan materi kuliah tamu, juga memberi testimoni dan motivasi ikhtiarnya dalam meraih pangkat guru besar pada usia kurang dari 40 tahun.
Alumni Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Gombara Makassar dan mantan pengajar tamu Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh Makassar, kepada mahasiswa yang hadir, juga memberikan kiat-kiat praktis menyelesaikan studi.
Selain unsur internal Fisip Unismuh Makassar, kuliah tamu juga dihadiri Ketua STISIP 17 Agustus 45 Makassar, Dr Marwan Aidit Buhaerah, dan akademisi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Palembang., Dr Bastian Jabir Pattara.(asnawin)
