PEDOMANRAKYAT.MAKASSAR---Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, S.H., M.H berikan Jam Komandan kepada Personel Satgas Pamtas Darat RI-RDTL Batalyon Kavaleri (Yonkav) 10/Mendagiri di Wilayah Nusa Tenggara Timur TA 2022 di Mako Yonkav, Jl. Urip Sumoharjo Makassar. Senin (18/07/2022).
Satgas Pengamanan Perbatasan wilayah RI - Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL) salah satu tugas pokok pengamanan patok perbatasan wilayah kedua negara yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan.
''Pelaksanaan latihan pratugas bertujuan menguji kesiapan operasi Satgas sehingga dapat memiliki kemampuan yang memadai dalam melaksanakan tugas pengamanan perbatasan secara optimal dan meraih hasil yang maksimal nantinya,'' kata pangdam.
Sebelum terjun ke medan tugas, kalian harus disiapkan melalui latihan pratugas dengan memberikan pendalaman materi yang disesuaikan dengan kondisi terkini di wilayah perbatasan RI-RDTL, tegasnya.
"Saya tekankan, para prajurit mengikuti latihan pratugas ini dengan disiplin, loyalitas dan semangat juang yang tinggi. Jaga disiplin tempur, kerahasiaan dan semangat. Jangan lengah dalam setiap situasi dan kondisi apapun," sambungnya.
Latihan ini sangat penting dengan waktu hanya 12 hari dan bagaimana mengaplikasikan taktik-taktik yang akan digunakan di wilayah operasi sebenarnya, pada latihan ini kalian tidak boleh membawa HP. Laksanakan latihan dengan serius dan jangan main-main,"tambahnya.
"Tugas kalian memberikan pengamanan, menciptakan suasana sejuk di tengah masyarakat. Laksanakan fungsi teritorial, tatakrama, sopan santun dan tidak arogan di tempat tugas, rebut dan jangan sakiti hati rakyat.
Kecerdasan, emosional itu yang diutamakan dan pedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI serta hindari pelanggaran," paparnya.
Di akhir pengarahannya pangdam menyampaikan komitmen sebagai seorang prajurit sejati. Ingat komitmen kita sebagai prajurit sejati, ”Lebih baik mandi keringat di medan latihan dari pada mandi darah di medan pertempuran”.
Bagi seorang prajurit, latihan adalah kesejahteraan yang paling hakiki, karena dengan latihan yang sungguh-
sungguh para prajurit akan mampu melaksanakan tugas sesuai tujuan yang diinginkan," Pesannya.
Berhasil dalam tugas berarti kembali dalam keadaan aman dan kekuatan satuan yang tetap utuh. Dengan demikian keluarga menerima para prajurit dalam keadaan yang utuh pula.
Tugas merupakan kehormatan Negara, laksanakan penugasan dengan baik, ukir prestasi dalam penugasan, karena keberhasilan dalam tugas merupakan suatu kebanggaan. Tugas operasi suatu ibadah, berbuatlah yang terbaik demi Negara dan satuan, tumbuh kembangkan militansi agar penugasan dapat tercapai dengan baik," tutupnya.
Turut hadir Asintel Kolonel Inf Wirawan Eko Prasetyo, S.E., M.H., Asops Kolonel Inf Agustatius Sitepu, S.Sos., M.Si., M.Han., Aspers Kolonel Inf Aji Mimbarno, S.A.P., Kapendam Kolonel Inf Rio Purwantoro, S.H., Kapaldam Kolonel Cpl M. Fanlik Efendi, S.Sos., M.I.Pol., Kahubdam Kolonel Chb Hartono, Kakesdam Kolonel Ckm dr. Adhy Sugih Arto, Sp.An., Kabekangdam Letkol Cba Trijoko Sulistio, S.E., Katopdam Kolonel Ctp Moh. Khoirul Hadi, Danbrigif 11/BS Letkol Inf Triyono S.E., dan Danyonkav 10/Mendagiri Letkol Kav Soaduan Dody Dapot Simanjuntak. (*Rz)