PEDOMANRAKYAT.MAKASSAR---Perguruan Tinggi UMI yang terakreditasi Institusi Unggul, terus aktif melakukan inovasi dan pengembangan kerjasama dalam dan luar negeri.
Kerjasama terbaru yang dilakukan, Selasa (19/7) adalah penandatanganan MoU antara UMI dengan Pemkab Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Penandatanganan dihadiri, Sekda Pohuwato, Iskandar Datau,S.Sos,M.Si, Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi,S.Pd, M.Si, Rektor UMI, Prof. Dr Basri Modding,M.Si para Wakil Rektor UMI, para dekan dan Ketua lembaga lingkup UMI.
Rektor UMI, Prof Dr Basri Modding saat sambutan penerimaan berharap, kedatangan pemkab Pohuwato ini sangat menggembirakan. Apalagi turut hadir Ketua DPRD Pohuwato.
''Kedatangan tamu kita kali ini, bagian dari silaturahim yang tentu diyakini akan membawa rezeki tersendiri bagi UMI. Kerjasama kali ini, merupakan tindaklanjut dari kunjungan Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga bersama sejumlah pejabat Pemkab ke UMI baru-baru ini,'' tandas Rektor UMI.
Sementara itu Sekda Pohuwato, Iskandar Datau mengemukakan, penandatanganan hari ini lebih beraspek operasional dan lebih teknis dari MoU sebelumnya. Tujuannya untuk pengembangan SDM daerah kami Pohuwato, terutama memenuhi SDM tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan.
Dikatakannya, jika ada KKN Provinsi dan memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP), khususnya mahasiswa kedokteran, pihak pemda Pohuwato siap berperan aktif.
''Dari jajaran Pemkab Pohuwato ada gagasan, seandainya coash mahasiswa kedoketaran boleh ditugaskan di Pohuwato. Jika mahasiswa boleh asistensi melalui virtual (vicon), akan sangat membantu. Kebetulan di Pohuwato
terdapat 2 Rumah Sakit dan 16 Puskesmas,'' ungkap Iskandar.
Senada dengan itu, Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi menandaskan, pihaknya sangat senang, karena DPRD sebagai pengawas pemda Pohuwato diundang turut serta menyaksikan penandatanganan MoU UMI - Pohuwato.
Menurut Ketua DPRD Pohuwato, daerahnya baru berusia 20 tahun. Hasil penelitian, wilayah kami miliki deposit emas 2,5 juta ton dan dalam waktu dekat kegiatan tambang akan operasional.
''Terkait potensi alam itu, pengembangan SDM Pohuwato harus mampu terimbangi. Tujuannya agar kelak penduduk Pohuwato tak hanya jadi penonton. Untuk itu, selain dibutuhkan SDM kesehatan dan kependidikan, juga sangat dibutuhkan SDM pertambangan, utamanya terkait geologi,'' tandas Nasir.
Menanggapi berbagai gagasan pejabat Pemkab Pohuwato itu, Dekan Fakultas Kedoketarn UMI, dr Nasruddin A Mappeware menanadaskan, sangat berpeluang dilakukan, karena ada dukungan Puskesmas di Pohuwato. Namun tentunya dibutuhkan kesiapan, terutama penyediaan SDM.
''Khusus untuk profesi dokter gigi, masih agak sulit terwujud, karena itu dibutuhkan dokter spesialis. Pertimbangannya, dokter gigi itu keterampilan (skill),'' tandas dokter Nasruddin. (*).