PEDOMANRAKYAT, SOPPENG - Para Babinsa selaku anggota TNI yang ditempatkan di Desa harus berperan membantu mengatasi kesulitan masyarakat. Makanya kalau masyarakat ada kesulitan segera lapor ke anggota TNI untuk selanjutnya dibantu, dan kalau tidak bisa dibantu maka akan dikoordinasikan dengan instansi terkait atau Pemerintah Daerah.
"Hal ini sesuai arahan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, SH, MH," ungkap Dandim 1423 Soppeng Letkol Inf Sigit Suhendro Hadi K, ST, M.Tr(Han) saat menerima kunjungan Ketua PWI Kabupaten Soppeng Alimuddin bersama penasehat, pengurus dan anggota di ruang kerjanya, Jumat (22/07/2022) sore.
Selain itu anggota TNI juga harus aktif dalam masa pandemi Covid-19, mencegah gizi buruk serta penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak. Soppeng sebagai lumbung padi tidak boleh ada gizi buruk, ibaratnya jangan sampai tikus mati kelaparan di lumbung padi. Begitu pula mencegah PMK kerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan penyemprotan.
Mendapat tugas baru sebagai Dandim 1423 Sigit akui pertamakali dengar nama Soppeng dan harus mencari di Google. Hal ini menjadi tantangan bagi wartawan baik media cetak maupun online bagaimana bisa mengangkat nama Soppeng yang kaya akan potensi, produksi dan obyek wisatanya agar bisa dikenal. Jangan justru terkenal karena banyak aksi kejahatan tetapi bagaimana menulis yang bagus di media agar investor dan putra daerah yang berhasil di luar Soppeng bisa masuk membangun tanah kelahirannya.
Meski baru beberapa hari bertugas, Dandim sudah mengunjungi sejumlah desa termasuk obyek wisata air panas Lejja. Ada kuliner bolu cukke, nasu palekko dan yang
lainnya menjadi tantangan bagi UMKM yang semestinya dikemas lebih bagus dan tahan sampai 1 bulan seperti kemasan ayam betutu di Bali. Kalong dalam kota yang tidak dimiliki kota lain di Indonesia mestinya ditulis agar wisatawan tertarik datang ke Soppeng.
Begitu pula beras Soppeng terkenal tetapi yang punya nama daerah tetangga, ini tantangan tetapi juga peluang, sisa bagaimana pemerintah daerah memberi kemudahan diantaranya
dalam hal perizinan bagi investor.
Sigit perwira karier TNI AD tahun 2002, putra kelahiran Mojokerto Jawa Timur serta Alumni Fakultas Tekhnik Universitas Brawijaya Malang mulai bertugas di Batalyon 744 Udayana di Kupang NTT. Selanjutnya Satgas di Aceh tahun 2003 -2004. dimana saat upacara pemulangan tiba-tiba datang bencana alam tsunami yang menewaskan 5 anggota
Satgas.
Sigit juga pernah merasakan suka duka saat bertugas di perbatasan TimTim - Indonesia tahun 2006-2007, selanjutnya di Bali serta di Papua tahun 2012 dan mengikuti SESKOAD tahun 2016 dan terakhir berhasil lulus Assesmen seleksi Dandim dan akhirnya ditempatkan di Soppeng.
"Bagi teman wartawan kalau ada hal yang perlu dikonfirmasi silahkan datang saya terbuka, bisa melalui telepon atau WA," tambah Sigit penuh keakraban.(ard)