Danny optimis agar sistem tersebut dilakukan di Kota Makassar. Langkah awal yang dilakukan adalah mendeteksi penanganan serapan jalur air dengan membuatkan celah untuk menghindari aliran lumpur yang dapat menghambat saluran air.
Tak hanya itu, edukasi ke warga menjadi salah satu poin penting untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan sistem manajemennya tersebut Danny menyebutkan dapat mendukung kejernihan air yang masuk ke dalam penyimpanan atau penampungan air.
Satu hal yang bisa diterapkan di Makassar adalah menghindari masyarakat tidak membuang sampah sembarangan terutama sampah plastik yang banyak membuat dan menyumbat saluran got tersumbat sehingga sering memicu banjir.
“Nanti kami pulang dan mulai uji coba di Makassar, Saya lihat partisipasi dan kesadaran masyarakatnya bagus sekali di sini. Tidak adanya limbah plastik dan limbah rumah tangga lainnya sepanjang pemukiman penduduk di salah satu kota terpadat di dunia. Warga kita pun harus sering diedukasi,” tuturnya.
Untuk tahap awal Lorong Wisata sendiri hingga saat ini masih dibenahi hingga standarnya terpenuhi. Rencananya, 41 lorong akan dilaunching 17 Agustus. (Ucu).