Baginda Inginkan Mahkota Dari Surga?

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Suatu hari, Baginda Harun al-Rasyd keluar istana dan berpakaian layaknya masyarakat pada umumnya. Harun al-Rasyd berhenti pada satu tempat yang telah dikerumuni oleh banyak orang. Setelah mendekat, Harun al-Rasyd melihat seorang ulama sedang memberi pengajian tentang alam barzakh.

Salah seorang jamaah bertanya, “Wahai sang Guru, kami menyaksikan mereka yang ingkar kepada Allah SWT, suatu waktu dan mengintip kuburan mereka, tetapi kami tidak mendengar mereka berteriak dan tidak pula melihat penyiksaan yang katanya sedang mereka alami. Maka bagaimana cara membenarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang dilihat mata?”

Ulama tersebut menjawab, “Untuk mengetahui hal demikian itu harus dengan panca indera yang lain. Coba perhatikan orang yang sedang tidur, kadangkala mereka bermimpi digigit ular. Orang tersebut terkadang merasa takut ketika itu hingga mengucurkan keringat. Ia merasakan hal semacam itu seperti ketika tidak tidur. Sementara anda yang duduk di dekatnya menyaksikan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Padahal apa yang dilihat serta dialami oleh orang yang sedang tidur, adalah dikelilingi oleh ular. Maka jika masalah mimpi yang remeh saja sudah tidak mampu mata lahir melihatnya, mungkinkah anda melihat apa yang terjadi di alam barzakh.”

Harun al-Rasyd terkesan dengan penjelasan sang ulama, apalagi setelah sang ulama menjelaskan tentang berbagai benda yang sangat disukai di surga. Di antara benda yang menarik adalah sebuah mahkota yang terbuat dari cahaya.

Sekembalinya ke istana, Harun al-Rasyd ingin menguji Abu Nawas. Abu Nawas dipanggil ke istana dan setelah menghadap, Harun al-Rasyd berkata, “Wahai Abu Nawas, aku ingin engkau berangkat ke surga sekarang juga, kemudian bawakan kepadaku sebuah mahkota surga yang konon terbuat dari cahaya. Sanggupkah anda?”

Baca juga :  Tingkatkan Minat Baca, Masyarakat Tantanan Miliki Perpustakaan untuk Menambah Wawasan

Dengan rasa percaya diri, Abu Nawas menjawab, “Sanggup paduka, tetapi dengan satu syarat, yang harus paduka penuhi.”

“Sebutkan syarat itu,” tantang Harun al-Rasyd.

Dengan tenang, Abu Nawas menjawab, “Hamba mohon Baginda menyediakan pintunya agar hamba bisa memasukinya.”

Harun al-Rasyd tidak mengerti dan bertanya, “Pintu apa?”

Dengan mantap Abu Nawas menjawab, “Pintu alam akhirat.”

Abu Nawas melanjutkan, “Pintu yang hamba maksud adalah pintu alam akhirat (kiamat). Masing-masing alam memiliki pintu. Pintu alam dunia adalah liang peranakan ibu. Pintu akan barzakh adalah kematian. Dan pintu alam akhirat adalah kiamat. Surga berada di alam akhirat. Bila baginda masih tetap menghendaki hamba mengambilkan sebuah mahkota di surga, maka dunia harus kiamat terlebih dahulu.”

Mendengar penjelasan Abu Nawas, Harun al-Rasyd terdiam. Di sela- sela kebingungan Baginda Harun al-Rasyd, Abu Nawas bertanya, “Masihkah Baginda menginginkan mahkota dari surga?”

Harun al-Rasyd tidak mampu menjawab dan terdiam seribu bahasa. Melihat Harun al-Rasyd tidak mampu berkata- kata, Abu Nawas pamit meminggalkan istana. Allah A'lam. ***

Makassar, 26 Juli 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Sembelih 144 Ekor Hewan Qurban, Jamaah Perwakilan Pinrang Sumbang 1 Ekor

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Jama'ah Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, perwakilan Cabang Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan kembali menyumbangkan...

Peringati Idul Adha, Kejari Minahasa Sembelih 2 Ekor Sapi untuk Pegawai, THL dan Warga

PEDOMANRAKYAT, TONDANO - Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kejaksaan Negeri (Kejari) Minahasa menggelar penyembelihan...

Semangat Berkurban di Rawamangun, 45 Hewan Disembelih di Masjid Baitul Ma’Shum

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Momen Idul Adha 1446 H diwarnai dengan antusiasme luar biasa dari warga Rawamangun, Jakarta Timur....

Zulkifli Gani Ottoh: Calon Ketua PWI Kab/Kota Sebaiknya Berpengalaman  dalam Mengurus Organisasi

PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR.- Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, masa bakti 2018-2023, Zulkifli Gani Ottoh (Zugito) menyarankan, alangkah baiknya...