“Kami sangat apresiasi inovasi-inovasi yang ada di daerah tetangga sebab betul-betul bisa menjadi solusi tepat atasi berbagai masalah yang kerap dihadapi warga khususnya warga kurang mampu,” ungkapnya.
Iapun berharap agar inovasi-inovasi ini bisa juga diadopsi dan dicontoh oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Bukan tanpa sebab, karena menurutnya kondisi di Bukukumba saat ini sangat ironis. Banyak warga kurang mampu dan terdaftar pasien umum saat dirawat di rumah sakit karena kartu BPJS tidak aktif.
Faktor lainnya karena pasien tersebut baru saja pulang dari perantauan sehingga belum terdaftar di BPJS Kesehatan. Kondisi ini menjadi pemicu banyaknya warga masuk pasien umum saat dirawat di rumah sakit Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
“Kalau tidak darurat biasanya kami minta keluar dulu untuk dibantu urus kartu BPJSnya, tapi kalau darurat, mau tidak mau harus berlaku umum,” bebernya, Sabtu (30/07/2022).
Selain itu, ia bersama relawan lainnya kerap membantu warga untuk mendampingi saat dirujuk ke Makassar. Sebab, banyak pasien tidak memiliki biaya. Baik biaya perawatan, akomodasi, konsumsi, dan transportasi untuk keluarga pasien selama di Makassar. (AaN)