Dia mengatakan, TMS bekerja dengan memberikan stimulus gelombang elektromagnetis pada sel saraf otak agar dapat bekerja lebih baik sehingga bisa mengaktivasi sel-sel saraf yang kurang aktif.
“Frekuensi stimulus yang diberikan dapat berupa frekuensi rendah (menghambat) ataupun frekuensi tinggi untuk eksitasi (merangsang / mengaktivasi sel-sel saraf yang kurang aktif),” kata dr Wahida
Hadir dalam acara tersebut antara lain; Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Bone, Kepala Puskesmas se Kabupaten Bone, Direktur RSUD Datu Pancaitana, RS M Yasin, RS Hafsah, RS Hamuna, Ikatan Dokter Indonesia Bone, Persatuan Perawat Indonesia, dan Kepala Ruangan RS Tenriawaru Bone H Mustamin, sekaligus membaca doa. (rur)