Roh Manusia

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Unsur-unsur dan kualitas manusia dan makhluk lainnya di bumi bervariasi berdasarkan jarak perspektif dari sumber cahaya kemalaikatan. Terdapat perbedaan di antara manusia, walaupun mereka memiliki tubuh yang sama.

Itu karena mereka berbeda dalam hal hubungan mereka dengan malaikat. Perbedaan bukan benar-benar dalam tubuh tetapi dalam sifat-sifat spiritual dan watak manusia.

Manusia membawa karakteristik kebaikan dan kesucian, juga kejahatan dan dosa. Ini merupakan gambaran paling nyata tentang pakaian spiritual manusia dan hierarki mereka: seseorang menerima kekuatan kemalaikatan ketika yang lain tidak.

Inilah yang membuat seseorang lebih baik dari yang lainnya, seperti intan melampaui zamrud, yang lebih baik daripada safir, yang lebih baik daripada rubi. Semua ini adalah permata langka tetapi mereka berbeda dalam keunggulannya. Karena semua permata lebih berharga daripada emas. Emas lebih berharga daripada perak, perak lebih berharga daripada besi. Yang terakhir berakhir sebagai sisa sementara yang lain selalu terjaga sebagai unsur yang bernilai.

Cahaya lebih baik daripada kegelapan. Sesuatu yang tembus cahaya lebih baik daripada buram. Kecerdikan lebih baik daripada kebodohan. Watak yang baik lebih mulia daripada watak yang buruk. Ajakan kepada kebaikan lebih baik daripada ajakan kepada kejahatan. Sifat pemalu, berani, murah hati, sabar seseorang adalah lebih baik daripada seseorang yang membawa kebencian, permusuhan, kegelapan, kejahatan, dan kerakusan.

Seluruh karakter yang telah disebutkan di atas bergantung kepada kedekatan atau kejauhan perspektif mereka, para pembawa kepada sumber kekuatan kemalaikatan.

Bagaimanapun juga, di dunia ini roh manusia adalah tanda yang menunjuk-meruncing ke kesempurnaan dunia yang lebih tinggi. Ini seperti cahaya lilin dalam berhubungan dengan cahaya matahari, atau tetesan kecil dalam hubungannya dengan lautan.

Baca juga :  Gelar Vaksinasi Serentak, Wakapolda Sulsel Tinjau Lokasi Vaksinasi di Gowa

Cahaya kemalaikatan adalah alat visibitas cahaya di bumi, material maupun spiritual. Kita mengenal matahari dari sinarnya.

Demikian pula, kita mengenal Allah SWT dari makhluk surga dan bumi, persepsi yang dibawa oleh memancarnya sinar kemalaikatan di atas mereka dan ekspresi mereka melalui penyingkapan oleh cahaya tersebut.

Tidak ada kegelapan bagi kita yang lebih dalam daripada ketidakadaan cahaya kemalaikatan. Kemunculan setiap benda tunggal adalah hasil cahaya ini, hanya sebagai eksistensi setiap sesuatu merupakan hasil dari eksistensinya.

Dengan cara ini Allah SWT memelihara makhluk-Nya melalui cahaya para malaikat. Allah A'lam. ***

Makassar, 03 Agustus 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Siswa SMKN 1 Sinjai Rutin Salat Jum’at di Sekolah

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Ribuan siswa UPT SMK Negeri 1 Sinjai menunaikan salat Jumat secara berjamaah di Masjid Darul...

Andi Mahyanto Ajak ASN Bersatu Bangun Sinjai

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berkomitmen dengan hati...

Bersaing Dengan Makassar, Sekda Sinjai Optimis Biringere Raih Juara I

PEDOMANRAKYAT, SINJAI --- Sekretaris Daerah Sinjai Andi Jedrianto Asapa kembali memantau kesiapan Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara menjelang...

Pemkab Sinjai Anggarkan Program Rumah Tidak Layak Huni

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Pemerintah Kabupaten Sinjai melaksanakan Upacara Peringatan Hari Kesadaran Nasional (HKN) di Halaman Kantor Bupati Sinjai,...