PEDOMANRAKYAT.SUNGGUMINASA---Dalam menciptakan dan memelihara situasi Kamtibmas yang aman, nyaman serta kondusif, Polres Gowa terus melakukan penggalangan dan pendekatan kepada seluruh elemen masyarakat.
Kali ini melalui Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Gowa melakukan bimbingan dan penyuluhan (Binluh) di Pondok Pesantren Yatama Pallangga, Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, Rabu (10/8).
Dihadapan para santri Pondok Pesantren Yatama Pallangga, Kasat Binmas Polres Gowa Iptu Abdul Wahab mengajak para santri selalu melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, baik dengan perbuatan maupun secara lisan.
“Kegiatan ini merupakan program kegiatan rutin Polres Gowa dalam upaya mewujudkan kamtibmas.Dikatakannya, dengan kemajuan teknologi informasi dan dalam era digital saat ini, masyarakat maupun santri diharapkan bisa bijak dalam bermedia sosial.,'' kata Iptu Abdul Wahab.
”Gunakan teknologi secara bijak dan produktif serta jangan mudah terprovokasi berita-berita yang belum jelas kebenaranya,”tuturnya.
Selain itu, Ia mengungkapkan terkadang masalah muncul karena ada pihak yang tidak bijak dalam menggunakan media sosial.
“Dengan menyebarkan informasi yang tidak akurat berpotensi mengakibatkan kegaduhan bahkan ada korban harta dan nyawa,” jelasnya.
“Adanya informasi negative seperti penyebaran paham radikalisme dan terorisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ini juga perlu kita waspadai bersama,”tuturnya.
Dirinya menambahkan bahwa Radikalisme dan terorisme saat ini sudah menjangkit semua golongan mulai dunia pendidikan, para pengusaha maupun aparat keamanan negara.
“Dalam upaya mencegah penyebaran penyebaran paham radikalisme dan terorisme, warga perlu pemahaman agama secara khafah.,”tambahnya.
Untuk hal itu, kata Iptu Abdul Wahab, perlu adanya kesadaran bahwa negara
Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika yang perlu diterapkan dalam kehiduapan bermasyarakat berbangsa dan bernegara dalan NKRI.
Selanjutnya yang tidak kalah berbahaya adalah peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang oleh para pengedar dengan berbagai modus. Salah satunya pelibatan anak-anak untuk menjadi kurir untuk mengelabui aparat penegak hukum.
”Untuk itu para santri supaya hati-hati dan waspada apabila ada orang yang tidak kenal dan menawarkan barang yang kita tidak tahu. Bisa jadi hal tersebut adalah modus peredaran narkoba,”lanjutnya. (*)