Sesuai sejarah nasional di jaman itu, Sultan Ibrahim Andi Mappanyuki telah berjuang bersama rakyat dan senantiasa memperjuangkan negaranya merdeka.
“Andi Mappanyuki sebelum menjadi Raja Bone beliau merupakan ulama di jaman itu mengangkat senjata melawan penjajah bersama ayahnya Raja Gowa I’Makkulau Daeng Serang Lembang Parang, kata pangdam.
Saat ini terdapat 326 juta jiwa yang sedang mengalami kelangkahan pangan, kita bersyukur negara kita adalah yang negara yang tidak kekurangan, negara yang aman, saya yakin kita seperti ini karena masih ada nilai-nilai leluhur yang mengalir, tandasnya.
Di akhir tausiahnya Jenderal bintang dua ini mengajak untuk selalu bersyukur bahwa negara RI adalah negara yang berdaulat dan makmur dengan tidak melupakan para pahlawan yang telah berjuang.
“Mari kita jaga negara kita, kita lahir dengan sejarah perjuangan dan para pahlawan yang kita banggakan. Bagaimana perjuangan di jaman dulu bahwa para pahlawan kita terlahir berjuang dengan gigih dalam mempertahankan dan merebut kemerdekaan,” tutupnya.
Turut hadir, Danrem 141/Tp Brigjen TNI Djashar Djamil, S.E., M.M., Asintel Kolonel Inf Wirawan Eko Prasetyo, S.E.,M.H., Kapendam Kolonel Inf Rio Purwantoro, S.H., Waaster Letkol Arh Muh. Suaib, S.Pd., M.Tr (Han)., Kasi Ops Kasrem 141/TP Letkol Kav Agung Cahyono dan Dandim 1407/Bone Letkol Inf Muh. Rizqi Hidayat Djohar. (*Rz)